Share

BONDOWOSO – Dinas Sosial Bondowoso menyebutkan bahwa jumlah KPM (Keluarga Penerima Manfaat) BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Kementerian Sosial periode Maret 2021 berkurang.

Jumlah pengurangan mencapai 18ribuan lebih KPM. Sehingga, tercatat penerima saat ini jadi sekitar 86.900 lebih KPM. Dari jumlah sebelumnya sekitar 106 ribuan.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Saefuddin Suhri, dikonfirmasi menerangkan, Kemensos memberikan kesempatan untuk meng-update data pada 1 Juli ini melalui SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation).

“Perbaikan data itu ada di desa, melalui SIKS-NG. Setiap desa itu ada operator SIKS-NG,” jelas pria yang akrab disapa Suhri tersebut.

Menurutnya, mekanisme pendataan SIKS-NG tersebut melalui Musdes (Musyawarah Desa). Diketahui oleh kepala desa, operator, BPD, pendamping PKH, TKSK dan pihak terkait lainnya.

Selanjutnya, diikuti dengan desa mengirimkan hard copy ke Dinas Sosial. Kemudian Dinsos membuka akses, dan selanjutnya dimasukkan ke Kemensos.

“Dengan update data itu, Juli ini bisa kembali (terima bantuan). Tapi yang tidak mengaktifkan datanya tidak bisa menerima lagi,” paparnya.

Baca Juga : Bupati Situbondo Tinjauan Trial Pengaspalan Jalan Non APBD di Jatisari

Sementara problem saat update data, lanjut dia, rata-rata di identitas kependudukan.

Misalnya, anaknya masuk ke data orang tua, tetapi saat menikah KK (kartu keluarga) tidak dirubah. Ada juga yang KTP calon penerima belum diupload secara online, namun sudah punya KTP fisik.

Adapun terkait kuota sendiri, katanya Bondowoso punya kuota 86 ribu lebih penerima BPNT. Selanjutnya mereka akan menerima KKS (Kartu Kesejahteraan Sosial) lewat bank.

“Kebetulan bank yang ditunjuk Kemensos adalah Bank BNI,” ungkapnya.

Sementara yang mendistribusikan KKS ke PKM BPNT adalah pihak bank, yang jumlah agen BNI untuk pengambilan bantuan ada 199 di Bondowoso.

“KKS digunakan untuk mencairkan di agen-agen tersebut,” tutupnya.(och)