Share

BONDOWOSO – Satgas Pangan di Bondowoso menyebutkan bahwa harga bawang putih di Pasar Induk setempat mengalami kenaikan.

Yakni berkisar antara Rp 47 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram. Kenaikan ini terjadi secara berangsur-angsur sejak April 2019 lalu, dengan harga awal sekitar Rp 17 ribu per kilogram.

Moch Toha, Kabag Ops Polres Bondowoso yang masuk dalam jajaran Satgas Pangan wilayah setempat, menerangkan, bahwa kenaikan bawah putih ini terjadi lantaran stok yang terbatas.

“Ini naiknya tidak terlalu tinggi. Masih standar. Masih kategori wajar,” katanya didamping oleh Tim Satgas Pangan Kabupaten.

 

Baca Juga : Toga dan Elit Parpol Apresiasi Pelaksanaan Pemilu Bondowoso Berjalan Lancar

 

Sementara itu, Suhartono, Kepala Bidang Usaha dan Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, menambahkan, penyebab kenaikan bawang putih karena supplay demand sedang kurang. Di samping itu, pintu import bawang putih diperkirakan baru akan dibuka tanggal 5-10 Mei 2019 ini.  Adapun, bawang putih di Bondowoso dipasok dari China dan Thailand, melalui Jember.

“Tanggal 5-10 ini, diperkirakan tanggal 10 ini bawang putih sudah masuk pelabuhan dan bisa didistribusi insyallah akan mengalami penurunan lagi,” tegasnya.

B.Aan, penjual rempah-rempah di Pasar Induk Bondowoso, mengakui, bahwa sudah tiga hari terakhir ini harga bawang putih telah mencapai Rp 50 ribu. Kenaikan terjadi karena, stok barang terbatas.

“Bawang putih harganya 50ribu. Sebelumnya itu 17 ribu. Sudah tiga hari terakhir ini tidak ada pengiriman bawang putih,” pungkasnya.

Untuk informasi, Satgas Pangan Bondowoso menggelar operasi pasar. Ini dilakukan untuk mengechek harga-harga barang di pasar. Sekaligus, memeriksa apakah barang-barang dijual oleh para pedagang betul-betul baru dan tidak kadaluarsa.

Disebutkan oleh tim Satgas Pangan, bahwa terjadi kenaikan terhadap daging ayam potong, telur, dan sayur mayur, yang pada posisi kenaikan rata-rata hampir 30 persen yakni bawang putih.(och)