Share

Surabaya – Menyambut hari besar keagamaan Puasa dan Lebaran harga kebutuhan bahan pokok di Pasar-pasar rakyat di Jawa Timur khususnya di Surabaya masih cukup stabil. Hal ini disampaikan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag), Srie Agustina,usai Blusukan di Pasar Rakyat Wonokromo Surabaya, tadi siang.

Srie Agustina berharap harga kebutuhan bahan pokok yang stabil ini bisa terus dipertahankan hingga pasca Lebaran. Hasil pantauannya, harga bahan pokok di Jawa Timur khususnya di pasar rakyat dan pasar modern Surabaya cukup stabil.

“Di Jawa Timur stok dan persediaan bahan pokok cukup tersedia meskipun mendekati Puasa dan Lebaran dimana pasar-pasar cenderung ramai sekali,” ujarnya.

Srie Agustina menjelaskan bahwa harga bahan pokok di Pasar Surabaya difokuskan pada tiga komoditi yakni gula pasir, minyak goreng dan daging sapi beku. Tiga komoditi tersebut telah ditetapkan oleh kemendag Harga Eceran tertingginya (HET) untuk gula pasir premium Rp 12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000/liter dan daging sapi beku Rp 80.000/kg.

“Tiga komoditi yang telah ditetapkan HET-nya oleh pemerintah tersebut di Surabaya telah dijalankan dengan baik,” tambahnya.

Srie Agustina lebih lanjut mengatakan, di toko-toko swalayan, pasar modern dan pasar rakyat harga tiga komoditi tersebut telah memenuhi ketentuan yang telah ditentukan pemerintah.

 

“Akan tetapi memang masih ada minyak goreng kemasan yang bagus harganya masih di atas harga yang ditentukan pemerintah, tetapi dalam waktu dekat diharapkan segera disesuaikan,” jelasnya.

Kestabilan harga bahan pokok gula pasir dan minyak goreng tersebut, lanjut Srie Agustina, dikarenakan sebagaian pedagang di pasar-pasar rakyat Surabaya telah bekerjasama dengan Kios Pangan Operasi Pasar (Kippas) di Jawa Timur yang dijembatani oleh pemerintah daerah, melalui Disperindag.

“Dengan hadirnya Kippas, harga gula pasir dan minyak goreng dijual sesuai dengan HET. Kecuali daging beku segar yang harga HET-nya Rp 80 ribu, yang mana di Surabaya belum dijumpai. Kebanyakan dipasar-pasar rakyat menjual daging segar yang harganya masih diatas Rp 100 ribu/kg,” ungkapnya panjang lebar.

Srie Agustina menambahkan, pihaknya akan terus berusaha memberikan pilihan yang terbaik bagi konsumen khususnya kepada khomoditi daging sapi beku.

“Jika masyarakat ingin harga daging yang murah ya harga daging beku cukup Rp 80.000, tetapi kalau ingin mendapatkan daging segar berkualitas konsumen juga harus mengeluarkan uang di atas Rp 100 untuk 1/kg daging segar,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Perindag Jawa Timur, M Ardi Prasetiawan, mengatakan agar harga komoditi bahan pokok terus terkendali, Disperindag Jawa Timur mengadakan pasar meriah dan menggelar operasi pasar (OP) subsidi bahan pokok.

“Pasar meriah dan menggelar operasi pasar (OP, red) diadakan setiap bulan sekali selama dua hari dan menjual harga bahan pokok sesuai yang ditentukan pemerintah,” katanya.

Pada Puasa hingga lebaran, M Ardi Prasetiawan menambahkan bahwa konsumsi masyarakat naik 10 persen. Oleh sebab itu stok harus cukup tersedia dan ditunjang dengan pasokan yang cukup. Selain itu agar harga stabil Disperindag dengan Kipasnya terus ditambah.

“Saat ini ada sekitar 3.200 gerai yang tersebar di pasar rakyat,” pungkasnya. (ags)