Jatim Destinasi Pariwisata Dunia
- 2 June 2017
- 0
SURABAYA – Jawa Timur (Jatim) memiliki berbagai macam tempat pariwisata yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota. Dengan berbagai potensi pariwisata tersebut, Jatim bisa menjadi destinasi pariwisata terkemuka di dunia. Hal ini diungkapkan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat membacakan Nota Penjelasan Gubernur Jatim Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 -2032 di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Jumat (2/6).
Menurut Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim, pariwisata merupakan lokomotif pembangunan ekonomi di berbagai negara karena memberikan devisa besar dari banyaknya wisatawan yang berkunjung dan berbelanja. Selain itu, banyak bidang yang bisa digerakkan dari sektor Pariwisata.Dengan demikian, sektor pariwisata bisa berkembang menjadi industri besar dan menjadi sarana untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
“Adanya pariwisata ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan ikut meningkat,” ujarnya.
Baca Juga : Program Suramadu Diluncurkan bersama Polres KP 3 Tanjung Perak
Dengan banyaknya tempat wisata, serta ditunjang sumber daya alam (SDA) yang memadai, lanjut Pakde Karwo, Jatim bisa menjadi kekuatan pariwisata. Oleh sebab itu, harus dilakukan pembangunan di sektor pariwisata yang berkelanjutan, dan sektor pariwisata juga dijadikan prioritas, serta disertai perencanaan yang baik.
“Pemprov Jatim segera berbenah agar bisa bersaing dengan wilayah lain,” tukasnya.
Agar bisa menjadi destinasi pariwisata terkemuka di dunia, Pakde Karwo menambahkan, Jatim harus mengembangkan berbagai hal. Diantaranya, menciptakan destinasi wisata yang aman, nyaman, menarik, muda dicapai, berwawasan lingkungan dan bisa meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.
Selain itu juga harus dilakukan pemasaran pariwisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancangara dan nusantara.
“Bidang industri juga harus diperhatikan yaitu harus berdaya saing, kredibel, berkelanjutan, dan wajib memperhatikan kelestarian budaya dan lingkungan. Untuk mewujudkannya,” pungkasnya. (sga)