Share

BONDOWOSO– Jamaah haji asal Bondowoso yang masuk dalam kloter 51 dijadwalkan tiba pada 3 September 2019, sekitar jam 14.00 WIB. Tiga orang diantaranya disebut meninggal dunia saat berada di tanah suci.

Menurut Saiful Badri, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Bondowoso, pada awak media, Senin (2/9), dua jemaah haji dimaksud yakni Muhammad Rusdi bin Mukrih dari Kelurahan Tamansari meninggal sebelum melakukan arafah haji. Dan, Nakiah bin Muhammad binti Makdin warga Bendoarum, kecamatan Wonosari yang disebut meninggal pada 23 Agustus 2019.

Kemudian, Ipsalimu Muhammad, warga desa Gunung Anyar, Kecamatan Tapen yang meninggal di Rumah Sakit Al Anshor, Madinah sekitar 26 Agustus 2019 lalu.

“Yang Muhammad Rusdi meninggal karena kelelahan. Kalau Ibu Nakiah meninggal karena sakit,” ujarnya.

Dilanjutkannya, masih ada dua orang jamaah haji Bondowoso yang disebut sakit dan ada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KHI). Sehingga  Jamaah haji yang dimaksud belum bisa dipulangkan.

“Pertama ada Pak Mahudin bin Mubia posisinya di RS. Kesehatan Haji. Kedua Buk Mahwati binti Musidin, semula di KHI sekarang dirujuk ke Rumah Sakit King Abdul Azis, Mekkah,” katanya.

 

Baca Juga : Usai Sosialisasi Insentif Guru Ngaji Akan Cair

 

Sementara itu jamaah haji yang akan   tiba di Bondowoso sebelum itu masih akan disambut oleh Bupati Salwa Arifin di lokasi transit sekitar Probolinggo.

Ia menjelaskan bahwa ada 27 orang yang nantinya akan dijemput langsung oleh keluarga di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Sementara yang lainnya, akan dibawa ke lokasi penjemputan, yakni di Kecamatan Wonosari ada dua bus, Maesan dua bus, Tamanan ada satu bus, dan Masjid Agung At Taqwa ada lima bus.

“Tapi yang jemput di Asrama Haji ini sebelumnya sudah memberitahukan dan menandatangani surat keterangan bermatrai. Karena ini kemudian bukan tanggung jawab Kemenag Bondowoso lagi,” katanya.

Disebutkannya bahwa, untuk jamaah haji Bondowoso di kloter 52 disebut baru datang keesokan harinya yakni 4 September 2019. Semuanya akan diangkut bus menuju lokasi penjemputan di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Cerme ada dua bus, dan Kantor PCNU ada satu bus.(och)