Share

 

 

 

BONDOWOSO – Suhu politik jelang pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 di Bondowoso sudah mulai memanas. Jagat dunia maya pun turut menjadi tempat “bertarungnya” argumen masyarakat atas bakal calon bupati dan wakil bupati yang namanya sudah mulai diperbicangkan.

Admin Group Facebook SRB (Suara Rakyat Bondowoso) Catur Prasetyo, saat acara Nyangkruk bersama Kapolres Bondowoso dengan Insan Pers dan Netizen di Resto Orilla, Selasa malam (19/12), menyampaikan bahwa sudah ada beberapa netizen yang tergabung dalam groupya terkadang memposting photo calon-calon yang akan memperebutkan kursi P1. Tak pelak hal ini menuai banyak komentar di laman group facebook yang telah memiliki pengikut (followers) sekitar 86 ribu. Ia khawatir hal ini justru diikuti dengan perbedaan argumen di dunia nyata, yang ujungnya menimbulkan perselisihan dan gesekan masyarakat.

“Kami siap bersinergi dengan Polres Bondowoso untuk menjaga kondusifitas jelang Pilkada,” jelasnya.

Sementara itu, Eko Saputro, wartawan Radar Ijen yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan di tahun politik ini suhu persaingan akan semakin memanas. Berkaca pada pelaksanaan pemilu sebelum-sebelumnya selalu ada yang namanya black campaign, yang menggunakan sentiman agama, maupun suku.

“Hal ini harus kita hindari,” jelasnya.

Karena itu, tahun politik ini harus dihadapi dengan sinergitas antara media dengan Kesatuan Resort Bondowoso. Media juga perlu memeberitakan hal-hal yang dingin, sehingga kondusifitas dan keamanan di Bondowoso tetap bisa terjaga.

Chuk S. Widharsa, Wartawan Detik.com, juga memaparkan bahwa media adalah jendela informasi dunia. Oleh sebab itu, media bisa menjadi mitra sekaligus kontol sosial bagi polisi.

“Ada 5 fungsi pers, yaitu Informasi, hiburan, edukasi, kontrol sosial, serta mediasi,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Kapolres Bondowoso AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, mengatakan kekuatan Polri adalah masyarakat. Tanpa bantuan masyarakat maka Polri tidak akan maksimal dalam melaksanakan tugasnya.

Untuk itu, Ia pun mengajak seluruh lini massyrakat bahu membahu dalam menjaga Bondowoso tetap kondusif.

“Saya sangat berharap informasi dari masyarakat termasuk kritik konstruktif,” jelasnya.

Acara Nyangkruk bersama Kapolres Bondowoso dihadiri oleh puluhan wartawan dan netizen. Acara sendiri diakhiri dengan penyerahan topi bertuliskan “Turn Back Hoax” kepada jurnalis. (och)