Share

JAKARTA – Kepala Divisi (Kadiv) Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), R. Gerald, menjadi narasumber dalam acara UMKM Week 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan RI.

Gerald mengatakan, UMKM harus berperan aktif dalam menciptakan produk yang berorientasi ekspor. Salah satu caranya yakni, dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara melakukan ekspor itu sendiri.

“LPEI dalam hal ini mendorong dan membantu para UMKM berorientasi ekspor. Selain itu, peran aktif Kementerian Keuangan melalui SMV agar manfaatnya dapat dirasakan oleh publik,” ucapnya.

Gerald menjelaskan, LPEI juga memiliki fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha berorientasi ekspor. “Khusus untuk layanan non finansial, kami dapat memberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan selama satu tahun, marketing handholding program, dan desa devisa,” bebernya.

Lebih lanjut, Gerald menyampaikan, LPEI juga turut serta dalam memberikan layanan jasa konsultasi kepada UKM yang berorientasi ekspor. Sehingga nantinya dapat meningkatkan nilai ekspor nasional, dan juga daya saing produk komoditas Indonesia,” tegasnya.

Lebih jauh, Gerald menjelaskan, hingga bulan Juni 2022, LPEI telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2700 UMKM, dan melahirkan lebih dari 120 eksportir baru. “Kemudian melalui marketing handholding program, lebih dari 50 UKM telah berhasil memperluas akses pasarnya hingga mancanegara,” tukasnya.

Baca Juga : Hadiri Pelepasan Larung Sesaji, Bung Karna Akan Dorong Pembangunan Kastorit

Menurut Gerald, pihaknya juga memiliki program desa devisa. Di mana program tersebut bergerak dalam bidang pemberdayaan komunitas petani, pengrajin, koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor.

“Hingga Juni 2022, LPEI memiliki 134 desa devisa dengan 9 komoditas unggulan. Yakni kokao, kopi, beras, garam, rumput laut, kerajinan, tenun, gula semut, dan lada hitam. Dan kami telah memberi pendampingan kepada 12.821 petani atau pengrajin,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengajak seluruh jajarannya, termasuk LPEI untuk memperbaiki program sinergi dalam membantu UMKM. Sehingga UMKM bisa tumbuh dengan baik.

“Jika UMKM pasar nya di luar negeri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan membantu sampai ekspor dan ada LPEI. Inilah yang disebut kolaborasi, karena UMKM perlu dibantu disemua front, jangan dibebani tapi dibantu,” terangnya. (OZI)