Share

SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo akhirnya membuka kembali Car Free Day (CFD), Minggu (20/3/2022). Kegiatan tersebut sudah sekitar 2 tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.

Dari pantauan Jurnalis Memo Indonesia.com, CFD berlangsung di Alun-alun Kota setempat hingga disepanjang Jalan Ahmad Yani. Nampak antusias masyarakat cukup tinggi untuk menikmati hiburan itu.

Dalam sambutannya, Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, dibukanya CFD ini karena kurva penyebaran virus Corona di Situbondo terus melandai. Hal itu dibuktikan dari data Satgas Covid-19 hingga hari Sabtu (19/3/2022), kasus aktif Covid-19 hanya ada 41 orang.

“Namun saya minta masyarakat tidak lengah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Sehingga kita semua terhindar dari penularan Covid-19,” ucap Bupati.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bung Karna ini menyampaikan, agar masyarakat di Kota Santri Pancasila juga mengikuti vaksinasi Covid-19 hingga dosis ketiga atau booster. Dengan begitu mereka tidak muda terpapar virus mematikan itu.

Baca Juga : Pantau Migor dan Bapok di Ritel Modern, Mendag: Stok Melimpah, Kebutuhan Terpenuhi

“Karena dengan vaksinasi ini, imun tubuh kita menjadi kuat. Sehingga tidak muda terpapar virus apapun, termasuk Covid-19. Khususnya varian Omicron,” tukasnya.

Lebih jauh, Bung Karna ini mengungkapkan, dalam waktu dekat, pihaknya juga berencana mengadakan pasar ramadhan. “Kita masih pikirkan mau diletakkan dimana pasar ini. Dengan begitu, saya optimis ekonomi masyarakat di Situbondo terus tumbuh dan kesejahteraan mereka juga akan membaik,” tutupnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Situbondo, Karna Suswandi, Kapolres, AKBP Andi Sinjaya, Dandim 0823 Letkol Inf Neggy Kuntagina, Sekdakab, Syaifullah, dan jajaran Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Situbondo. 

Tak lupa. Bung Karna juga mengajak masyarakat untuk memberantas peredaran rokok ilegal di Situbondo. Mengingat keberadaan rokok ilegal  merugikan negara dan masyarakat.

“Ketika rokok ilegal itu tidak diberantas, maka penerimaan negara dari sektor cukai akan menurun. Nah jelas ini berdampak terhadap dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT – red) yang kita terima,” tutupnya. (ADV/OZI)