Share

BONDOWOSO – Hinpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Bondowoso-Situbondo menggalang dana untuk melunasi utang negara. Aksi tersebut untuk meluapkan rasa kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang dirasa sudah tidak mampu melunasi utang yang kian menumpuk.

“Gerakan ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa untuk melunasi hutang negara. Pemerintah sudah tidak kuat untuk melunasi. Jadi sebaiknya kita bantu saja supaya keadaan tidak makin buruk,” ujar Ketua Umum HMI Bondowoso, Muhammad Fajri, Rabu (26/9).

Mohammad Fajri menyebutkan bahwa jumlah utang pemerintah kurang lebih telah mencapai Rp 4.700 triliun.

“Kurang lebih saat ini sudah mencapai
Rp 4.700 triliun. Itu merupakan jumlah utang dari 2013 hingga 2017 yang tiap tahunnya selalu meningkat,” ungkapnya.

Rencananya hasil galang dana tersebut akan dikirim langsung ke istana negara melalui via pos, bersama nota kesepakatan antara HMI Bondowoso dan DPRD setempat yang sebelumnya telah bersepakat untuk mendesak pemerintah pusat agar segera menstabilkan kondisi ekonomi Indonesia.

“Kami sudah mengantongi nota kesepakatan bersama DPRD untuk mendesak pemerintah pusat agar segera menstabilkan ekonomi bangsa ini. Termasuk nilai tukar rupiah yang terus melemah,” tambanya.

Ia berharap seruan aksi tersebut menjadi pertimbangan bagi pemerintah. Menegaskan bahwa rakyat tidak ingin pembagunan berjalan melalui proses utang.

“Rakyat Indonesia tidak ingin pemerintah membagun bangsa melalui proses utang,” tambahnya.

Pantauan Memo Indonesia di lapangan, setidaknya ada puluhan mahasiswa yang sedang gencar galang dana di sekitar Alun-alun Ki Bagus Asra, Bondowoso. Selain galang dana kepada masyarakat, anggota HMI Bondowoso juga melakukan iuran. Peranggota dikenai Rp 1000. Sehingga dana yang terkumpul dari HMI Bondowoso sendiri sudah mencapai Rp 500 ribu.

“Dari empat anggota komisariat yang kita miliki sudah terkumpul Rp 500 ribu. Nanti akan ditambah dari hasil galang dana ini,” pungkas Fajri. (abr)