HKTI Jatim Komitmen Tingkatkan Produksi Gabah
- 19 August 2017
- 0
MADIUN – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim telah melakukan gebrakan dalam berjuang untuk meningkatkan produksi gabah di Jatim. Ini merupakan program yang diusung dalam rangka mendongrak produksi gabah di Jatim melalui penerapan teknologi tepat guna baru dalam penanaman benih padi di seluruh Jatim. Demikian disampaikan sekertaris HKTI Jatim, Warsito, SE, MM, kemarin.
Menurut Warsito, benih unggul milik HKTI yang telah terbukti sukses mengatrol naik produksi panen padi di Jatim. Ada dua yaitu benih padi varietas M Tani/M 400 dan M70D.Kedua jenis ini telah diuji coba dan menghasilkan 8,9 ton per hektar.
“Panen perdana benih Padi jenis M400 di Desa Kedungotok, Tembaleng, Jombang menghasilkan 8,9 ton. Termasuk panen yang sama di Kabupaten Jember, Kabupaten Tulungagung beberapa waktu yang lalu,” kata pria yang juga menjabat sekretaris Hanura DPD Jatim ini.
Menurutnya, disamping terbukti berhasil dongkrak hasil panen, jenis M400 ini juga tahan terhadap serangan hama dan anomali cuaca.
“Keunggulan padi varietas M400 ini tetap bagus di tengah kanan-kirinya kena hama wereng, M400 tahan kondisi lingkungan, baik serangan hama maupun anomali cuaca masih bisa berdiri tegak,” ujar pria yang biasa dipanggil Cak War ini.
Lebih lanjut dijelaskan, guna meningkatkan produksi gabah dan padi, Panglima Tani Jendral (Pur) Moeldoko telah menggerakkan HKTI untuk memasifkan penggunaan varietas M400 dan M70D kepada petani, atau pun Gapoktan. Karena M400, M70D yang ditanam di berbagai daerah di tanah air tersebut berhasil meningkatkan hasil panen petani.
“Bibit unggul ini memberi kemudahan kepada para petani, hasil panen lebih banyak, minimum 8,8 ton per hektar, bahkan di Lumajang hasil panen mencapai 11 ton per hektar,” ungkapnya
Bukan hanya berupaya untuk meningkatkan hasil produksi gabah petani, ditambahkannya untuk mempercepat program ketahanan pangan HKTI juga mengajak para petani bertani dengan baik, memuliakan tanah dengan mengurangi pestisida dan juga melakukan pendampingan teknis.
“Ada benih unggulan, pupuk unggulan, pengawal unggulan mengawal teknologi ke petani, pasukan anti hama, IT kami monitor perkembangan para petani sehingga masalah bisa langsung kami selesaikan,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Varietas M400 telah direspon positif di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Ponorogo. Sedangkan pada musim tanam September mendatang, penanaman padi varietas M400 akan diperluas di lima kabupaten daerah Tapal kuda seperti, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Lumajang.(Dhn)