Share

BONDOWOSO – Berawal dari kecintaan terhadap motor vespa, puluhan pemuda asal Desa Pakisan, Tlogosari dan sekitarnya memutuskan mendirikan komunitas ‘Pakisan Vespa Dekil Asal-Salan’.

Karena mayoritas motor dan anggotanya terkesan dekil, mereka sering dianggap sebelah mata oleh banyak orang.

Banyak memandang anak vespa sebagai pribadi yang nakal, suka konvoi, minum minuman keras dan memakai obat-obatan terlarang.

Namun stigma negatif itu dibantah oleh Erik, salah-satu anggota Pakisan Vespa Dekil Asal-Salan. Menariknya, bantahan itu mereka tunjukkan dengan menggelar bakti sosial. Mereka buktikan bahwa anak vespa juga punya jiwa sosial tinggi.

Agar kami tak dipandang sebelah mata, hanya konvoi dan hura-hura. Kami juga punya rasa kemanusiaan,” tegasnya.

 

Baca Juga : Pastikan Penggunaan Anggaran Covid-19 Tak Salahi Aturan, Kejari Tandatangani MoU dengan Tiga RSUD

 

Mereka secara swadaya melakukan patungan untuk menghimpun hingga berhas mengumpulkan sekitar 100 paket sembako. Bantuan diberikan secara simbolis, Sabtu (16/5/2020).

“Kita berbagi di Bulan penuh berkah. Pada kaum dhuafa dan janda tua, khususnya yang terdampak secara ekonomi dari pandemi Covid-19,” katanya.

Ratusan paket diangkut dari markas mereka menggunakan Vespa untuk diantarkan ke rumah masing-masing penerima.

Ferik mengatakan, total ada 100 lebih paket sembako yang dibagikan. Yakni erupa beras dan kebutuhan pokok lainnya.

“Kita sebar paket ini di dua kecamatan. Pujer dan Tlogosari,” paparnya.

Menurutnya, motivasi yang mendasari bergerak perduli terhadap sesama adalah rasa kemanusiaan. Anak vespa merasa terpanggil untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Dia berharap ke depan antar anggota lebih solid. Serta bantuan yang diberikan lebih banyak lagi.

“Ini tiap tahun kita berbagi. Sslain itu kami juga bersih-bersih di tempat wisata, di Kawah Wurung dan sebagainya,” pungkasnya. (abr)