Share

BONDOWOSO – Bulog Divre Bondowoso mengehntikan sementara penyerapan gabah petani. Masih penuhnya gudang menjadi alasan kebijakan tersebut.

Menurut Kasub Divre Bulog Bondowoso, Adhekan, pihaknya hanya menghentikan sementara pembelian gabah petani. Hal ini karena gudang Bulog masih menyimpan beras Rastra yang belum keluar selama empat Bulan (sejak Januari hingga April). Sehingga, masih belum ada cukup tempat untuk menyimpan gabah petani.

Ditanya alasan beras Rastra belum keluar, Adhe menjelaskan bahwa pihaknya tidak tau secara pasti alasan ini. Namun, kewenangan terkait dikeluarkan tidaknya beras Rastra ada di pusat, Bulog Bondowoso hanya menjadi penyedia dan distributor saja. “Nanti setelah surat perintahnya keluar dari pusat. Baru nanti kita melakukan distribusi,“ kata Adhe.

Namun, Adhe akan memastikan bahwa Bulog Divre Bondowoso akan menyerap gabah petani dalam waktu dekat. Mengingat, pihaknya sedang mengupayakan sewa gudang khusus untuk penyimpanan gabah petani.

“Kita sedang melakukan proses sewa gudang di Pancoran. Tapi, masih ada beberapa hal yang harus dilengkapi berkaitan dengan administrasinya,” Kata Adhe pada Memo Indonesia.

Untuk informasi, Gudang Bulog Sub Divre Bondowoso memiliki kapasitas 37.500 ton. Dari kapasitas itu telah penuh dengan stok beras sekitar 27,765 Ton, kemudian Gula dan Karung. Sementara itu, untuk Rastra setiap bulannya Bulog Bondowoso harus mengeluarkan beras sebanyak 1.365 Kg.

“Memang kalau hitung-hitungan matematika ada sisa kapasitas penyimpanan. Tapi, sebenarnya dalam realisasinya sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedure) gabah itu tidak bisa disimpan dengan Beras.” Katanya.

Saat ini, Bulog Bondowoso sendiri bahkan memisahkan penyimpanan 10 ton gabah hasil penyerapan pada tanggal 9-16 Maret 2017 di UPGD (Unit Pengelolaan Gabah Beras). (och/esb)