Share

 

SURABAYA – Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf enggan mengomentari munculnya surat seruan kiai sepuh dan pengasuh beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim, Abdul Halim Iskandar terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018 mendatang.

“Saya no comment dulu. Kita tunggu dulu lah. Pada saatnya nanti kita bicara,” katanya usai menghadiri Kopi Darat (Kopdar) Citizen Reporter bareng Gus Ipul di Empire Hotel, Surabaya, tadi pagi.
Sekedar diketahui, sebanyak 21 kiai sepuh mulai angkat suara menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018. Mereka telah mengeluarkan surat seruan kepada Abdul Halim Iskandar, surat seruan tersebut berisikan 5 butir seruan. Salah satunya, sebagai partai yang didirikan para kiai dan NU, kami berharap PKB bersedia menjelaskan rencana pencalonan gubernur Jatim yang akan berlaga dalam pilgub 2018. Sungguh kami akan sangat bersyukur bila PKB bersedia menjadikan para kiai dan pengasuh pondok pesantren sebagai rujukan utama dalam menentukan figur calon gubernur yang akan diusung bersama.
Gus Ipul menilai keluarnya surat kiai sepuh itu menunjukkan jika NU kompak. Akhir-akhir ini, memang perlu kebersamaan, memperkokoh persatuan, baik persatuan sebagai anak bangsa dan nahdliyin.

“Persatuan itu penting, saat ini persatuan sangat diperlukan. Saya siap jika diundang dalam pertemuan kiai nanti,” ujarnya.

 

Baca JugaGus Ipul : Pendidikan Diniyah Cetak Generasi Kuat Masa Depan

 

Gus Ipul mengaku sudah sering menyampaikan, selama ada kesempatan dia tentu akan meneruskan apa yang sudah dilakukan selama ini bersama Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo). Lebih-lebih nanti sudah ada dukungan dari partai.

“Saya sudah memastikan tidak akan maju lewat jalur independen. Sementara ini, kami tentu menunggu keputusan pimpinan partai. Kami melakukan komunikasi sebisa mungkin, kalau memang ada kesempatan kami jalan,” tandasnya.

Selama ini, lanjut Gus Ipul komunikasi yang dilakukan dengan berbagai partai politik (parpol) tidak ada hambatan. Menurutnya semua bagus dan konstruktif termasuk dengan Pakde Karwo.

“Ketika komunikasi dengan pimpinan partai, itu lancar mengalir, dan ada semacam kemajuan. Tidak sekadar ngomong. Mulai dari bincang-bincang lalu masuk ke gagasan. Kemudian masuk ke hal serius tentang gambaran apa yang dilakukan,” katanya.

 

Baca JugaGus Ipul Sambut Baik Jimly School of Law and Government

 

Gus Ipul menampik komunikasi politik yang dilakukan dengan pimpinan parpol secara diam-diam itu dikatakan sebagai gerakan bawah tanah.

“Itu komunikasi politik biasa saja. Saya kan orang partai, jadi saya bisa memahami dan mengerti betul bahwa di partai ada mekanisme partai yang harus dihoirmati oleh siapapun,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim Abdul Halim Iskandar mengaku belum tahu menahu bocoran isi surat pernyataan sikap 21 kiai sepuh NU di Jatim, terkait pilgub Jatim 2018.

“Saya belum tahu dan belum dapat surat itu Mas. Saya nggak berani komentar karena menyangkut nama-nama kiai yang sangat saya hormati. Kita lihat dulu, suratnya ada apa enggak mas,” ujarnya.(sga)