Share

BONDOWOSO – Penemuan bata kuno diduga peninggalan Majapahit, di Desa Alas Sumur, Kecamatan Pujer ditindaklanjuti dengan dilakukan geolistrik.

Hasilnya geolistrik yang dilakukan di empat titik oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso dengan menggandeng BPCB dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu. Disimpulkan bahwa diperkirakan struktur batuan kuno itu seluas 100 meter lebih.

Tim geolistrik ITS, Juan Pandu mengatakan, dari empat lintasan yang diukur secara umum kesemuanya diduga keberadaan struktur pada kedalamam 5 meter.

“Untuk panjang lintasan berdasarkan apa yang kami ukur kiranya melebihi 100 meter,” katanya.

Pengukuran sendiri kata dia, melewati sumur lama milik warga dan yang baru digali di sebelah rumah warga. Satu lagi di dekat lapangan.

“Ada lagi yang kemudian juga mengarah ke sisi sebelah timurnya,” imbuhnya.

 

Baca Juga : Overload Pasien Covid-19, RSUD Koesnadi Bondowoso Tak Terima Pasien Sementara Waktu

 

Menurutnya, diperkirakan semua struktur itu terhubung. Jadi antara sumur lama dan baru diduga kuat saling menyambung.

“Kita menemukan lagi, tapi kalau nyambungnya belum yakin,” terangnya.

Selanjutnya, pihak ITS akan mendiskusikan hasil geolistrik itu dengan BPCB. Untuk membuktikan itu harus digali.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bondowoso Sinung Sudrajat, mengatakan, hasil dari geolistrik tersebut menyebutkan bahwa kesimpulan sementara, memang ada struktur bangunan di sana. Meski belum ditemukan jenis struktur bangunannya, apakah itu candi, pemukiman dan sebagainya. Namun areanya diperkirakan 100 meter lebih.

Untuk itu Dewan meminta agar penelitian lebih lanjut bisa dianggarkan di tahun 2021.

“Tadi saya sudah disampaikan ke Plt Kadisdikbud. Agar ada strategi anggaran terkait dengan potensi situs Majapahit,” jelas

Sementara itu, Plt Kepala Dikbub Bondowoso, Haeriyah Yuliati mengatakan, siap mengawal kebudayaan sampai tuntas.

“Mudah-mudahan ini bisa menambah khasanah budaya yang ada di Kabupaten Bondowoso. Terutama pada kekayaan cagar budaya,” paparnya.(och)