Gandeng Donatur Swiss, Pemkab Sukses Bangun Jembatan Gantung
- 15 December 2017
- 0
BONDOWOSO – Jembatan gantung yang membentang di atas sungai dan menjadi penghubung antara Desa Grujugan, Kecamatan Cermee dengan Desa Kalibagor, Kecamatan Kota Situbondo, sudah hampir selesai dikerjakan. Pembangunan jembatan gantung ini akan mempermudah akses pendidikan dan perekonomian bagi masyarakat setempat.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso, Drs. H. Karna Suswandi, MM, saat meninjau finishing pembangunan jembatan, Jumat (15/12) tadi siang.
Menurutnya, selain menjadi penghubung antar desa, jembatan ini juga menjadi andalan warga untuk menunjang mata pencahariannya.
“Jembatan gantung ini akan mempermudah akses pendidikan dan perekonomian bagi masyarakat setempat. Kami berharap adanya pembangunan jembatan akan membawa perubahan signifikan pada kemajuan masyarakat,” ujarnya.
Karna Suswandi menegaskan bahwa pembangunan jembatan ini tidak dianggarkan dari APBD, pihaknya berhasil menggandeng donatur Swiss dan sebagian didanai dengan menggunakan Dana Desa (DD) tahun 2017. Adanya jembatan ini juga akan menghemat waktu kurang lebih satu jam bagi warga yang hendak ke Situbondo dan sebaliknya.
“Kami sangat bersyukur karena mulai hari ini jembatan gantung yang ditunggu masyarakat mulai bisa direalisasikan dan sudah bisa digunakan masyarakat. Ucapan terima kasih kami sampaikan untuk bapak Toni, donatur dari Swiss yang telah memberikan sumbangsih sangat besar kepada masyarakat,” tambahnya.
Selesainya pembangunan jembatan ini, lanjut Karna Suswandi, menjadi yang pertama dari beberapa jembatan gantung yang diusulkannya di Kabupaten Bondowoso. Dari semua usulan, memang tidak semuanya bisa direalisasikan karena tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan dari donatur Swiss.
“Salah satunya jembatan gantung ini bisa dibangun adalah memiliki bentang yang sesuai dengan ketetapan mereka. Selain itu, juga memiliki akses jalan menuju lokasi pembangunan dan pemerintah setempat bersedia swadaya mengangkut dan merangkai besi,” sambungnya.
Karna Suswandi lebih lanjut mengatakan, beton penyanggah jembatan juga didanai oleh Pemerintah Desa Grujugan, Kecamatan Cermee, yang dianggarkan dari DD tahun 2017. Jadi, usulan yang memenuhi syarat seperti ketentuan dari donatur Swiss sudah pasti bisa direalisasikan.
“Tahun depan, akan ada satu lokasi lagi yang akan dibangun oleh donatur Swiss karena sudah memenuhi persyaratan, yaitu di Desa Gentong, Kecamatan Tamankrocok,” tambahnya.
Sebelum dibangun jembatan gantung, akses antar dua desa berbeda kabupaten tersebut hanya bisa dilalui dengan menyeberangi sungai. Para penyeberang harus rela melepas baju yang dipakainya dan kembali dipakai saat berada di sisi sungai. Begitulah yang dilakukan warga, baik saat hendak bekerja maupun anak sekolah.
“Kalau hujan dan terjadi banjir, sungai tidak bisa dilewati karena arusnya deras Mas. Warga yang tidak memiliki kendaraan bermotor, akan libur kerja atau anaknya tidak masuk sekolah. Yang punya motor, lewat memutar dengan jarak yang sangat jauh,” ujar salah seorang warga yang mengaku bernama Fatimah ini kemarin.
Dengan adanya pembangunan jembatan ini, Fatimah mengaku bersyukur dan berterima kasih karena jembatan gantung ini menjadi harapan warga setempat sejak puluhan tahun yang lalu. Namun, pembangunan jembatan tidak pernah terealisasi meski sebelumnya warga sempat melakukan urunan bangun jembatan.
“Karena dananya tidak cukup, akhirnya pembangunan jembatan dengan dana swadaya itu tidak jadi. Alhamdulilah, dengan adanya bantuan dari donatur Swiss yang katanya melalui Dinas PUPR serta bantuan dari pemerintah setempat bisa terealisasi,” tambahnya. (ron)