Share

BONDOWOSO – Fraksi PPP Bondowoso meminta rencana pemangkasan Bosdamadin di APBD perubahan 2021 ini tidak dilakukan.

Bahri Sahlawi Zein juru bicara Fraksi PPP Bondowoso, mengakui APBD saat ini memang sedang defisit, sekitar Rp 20 miliar. Namun, diharapkan kekurangan anggaran ini diambil dari item lain.

Karena pihaknya menilai, Bosdamadin ini menjadi jendela masuk untuk memberdayakan Madrasah Diniyah.

“Kalau ini kemudian dipotong maka tak ada celah, tak ada peluang memberdayakan Madrasah Diniyah yang memang peranannya sangat dirasakan,” kata juru bicara partai pengusung Bupati Bondowoso ini.

Pria akrab disapa Sahlawi ini mengatakan, Madrasah Diniyah ini sendiri disebutnya memiliki peranan besar di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga : Refocusing : Bosdamadin Provinsi Hanya 1 Bulan, di APBD Diperkirakan Sama Dipangkas Jadi Sebulan

Seperti, pendidikan karakter, bisa juga membantu meningkatkan nasionalisme melalui narasi-narasi agama yang ada di pendidikan Madin, serta membentengi dari arus globalisasi.

“Maka dari itu kami tetap meminta agar ini dipertahankan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Bantuan Operasional Sekolah Madrasah Diniyah (Bosdamadin) tahun 2021 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) terkena refocusing.

Akibatnya, Bosdamadin yang seharusnya diterima untuk waktu enam bulan dari Pemprov. Kini, hanya tersisa satu bulan.

Kondisi ini semakin diperparah, karena dalam APBD perubahan tahun 2021 pun disebut juga akan memangkas Bosdamin menjadi satu bulan. Lantaran alasan serupa, yakni refocusing.

Sehingga, 933 Madrasah Diniyah di Bondowoso hanya akan menerima Bosdamadin untuk dua bulan selama tahun 2021.(och)