Share

BONDOWOSO – Penolakan yang dilakukan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang hendak direlokasi ke jembatan Ki Ronggo untuk kepentingan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di area Alun-alun RBA Ki Ronggo mendapat perhatian dari Forum Peduli Perubahan Bondowoso (FPPB). FPPB akan gencar memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya RTH dan melakukan gerakan ayo beli jajanan kuliner di jembatan Ki Ronggo, sebagai jalan keluar dari persoalan yang tak kunjung usai itu.

“Forum ini akan memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat akan kebutuhan RTH dan kami mengajak agar tetap membeli jualan para PKL pasca kepindahannya nanti,” ungkap Koordinator FPPB, Muhamad Amir, saat melangsungkan koordinasi di Alun-alun RBA Ki Ringgo, Jumat (3/10).

FPPB akan gencar memberikan penyadaran bahwa peruntukkan Alun-alun dan jembatan Ki Ronggo bukan hanya untuk PKL, tetapi bagi seluruh masyarakat Bondowoso. FPPB akan menyosialisaikan pentingnya RTH terhadap masyarakat, lantaran masih banyak masyarakat yang belum mengetahui terkait manfaat dari RTH itu sendiri. Menurut FPPB, ruang terbuka hijau di jantung kota sangat penting sebagai produsen oksigen untuk menjaga suhu kota agar tetap sejuk ditengah-tengah maraknya pembagunan.

“RTH sangat penting untuk menjaga suhu kota tetap sejuk, sebagai produsen oksigen untuk menurunkan kandungan polusi di udara, menjadi area resapan air yang setiap hari kita konsumsi dan menjadi tempat interaksi dan rekreasi luar ruangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Manfaat inilah yang sebenarnya harus disadari oleh masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga : Tolak Relokasi, PKL Ancam Berjualan di Bahu Jalan

Sementara anggota FPPB, Muhamad Bagus mengungkapkan bahwa, jika penolakan yang dilakukan oleh PKL karena takut dagangannya tidak laku, dirinya bersama FPPB akan turut serta untuk menyiarkan kepada masyarakat agar membeli jajanan di lokasi yang telah disediakan oleh Pemerintah, melalui gerakan ayo beli jajanan di jembatan Ki Ronggo.

Baca Juga : Menolak Direlokasi, Ini Alasan PKL Alun-alun Bondowoso

“Tak hanya itu, kami juga akan turut serta untuk menyiarkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa PKL alun-alun sudah pindah ke jembatan ki ronggo agar tidak khawatir lagi,” tambah Bagus.

Ia berharap agar seluruh masyarakat bisa menyadari bahwa peruntukkan Alun-alun dan jembatan Ki Ronggo bukan hanya untuk PKL tetapi bagi seluruh masyarakat Bondowoso. Karena setiap warga mempunyai hak yang sama untuk menggunakan dan menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah yang dibangun dari hasil pendapatan daerah.

“Kami harap upaya kita bisa bermanfaat untuk bagaimana masyarakat bisa sadar bahwa alun-alun dan wisata kuliner jembatan Ki Ronggo bisa kita dinikmati bersama. Karena setiap warga negara mempunyai hak untuk menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dari uang rakyat,” pungkasnya. (abr)