
Dua Kasus Pembuangan Bayi Belum Terungkap, Jadi PR Kapolres Baru
- 31 January 2023
- 0
SITUBONDO – Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Yakni pengungkapan dua kasus pembuangan mayat bayi yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Kasus pertama terjadi di Dusun Karang Malang, Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji. Warga setempat digegerkan dengan penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan, Rabu (19/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Jasad bayi tersebut tersangkut di saluran irigasi persawahan.
Sementara, untuk kasus kedua terjadi di Jalan Tembus Baru, Dusun Pareyaan Selatan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Senin (30/1). Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan oleh pemulung bernama Suami di parit yang ada di jalan tersebut. Mayat bayi tidak berdosa tersebut terbungkus kantong plastik yang ditutupi sarung.
Kondisi tersebut mendapat perhatian praktisi hukum asal Situbondo, Supriyono. Menurutnya, penindakan hukum bagi pelaku pembuangan bayi menjadikan efek jera. “Karena pembuangan bayi yang sebelumnya belum terungkap (Kasus pembuangan bayi di Desa Panji Kidul -red), maka ini diduga mejadi salah satu pertimbangan pelaku pembuangan bayi di Sumberkolak,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga : Hadiri Peringatan Isra’ Mi’raj di Yayasan Misyakatul Ulum, Bung Karna Ajak Masyarakat Sekolahkan Anaknya
Supriyono menyampaikan, dengan ada Kapolres Situbondo yang baru ini ia berharap dua kasus pembuangan bayi bisa segera terungkap. “Kalau menurut saya ini adalah tindak pidana luar biasa, jadi harus optimal lah dalam mengungkap itu. Jadi jangan setengah-setengah lah dalam mengungkap kasus ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, salah satu pengacara senior di Situbondo ini menilai kinerja Satreskrim Polres Situbondo belum maksimal dalam mengungkap kasus tersebut. “Karena kasus ini belum terungkap, saya melihat perlu dimaksimalkan kinerja dari polisi ini,” bebernya.
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Dhedi Ardi Putra, menjelaskan kesulitan dalam mengungkap kasus pembuangan bayi karena tidak adanya laporan dari korban maupun keluarga. “Makanya tidak lanjut penyelidikannya ya sebatas mengumumkan. Tapi sampai sekarang di desa-desa, Puskesmas-Puskesmas tidak ada laporan,” ujar pria asal Mojokerto ini. (Ozi)