Dorong Pengembangan Ekowisata, Kemenpar Gelar FGD di Bondowoso
- 28 March 2019
- 0
BONDOWOSO – Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Kementrian Pariwisata menilai bahwa Bondowoso memiliki potensi pariwisata alam dan buatan. Oleh karena itulah, pemerintah daerah diharapkan bisa focus menggarap potensi tersebut, tanpa harus “ikut-ikutan” mengembangkan pariwisata buatan.
Davis Makes, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ekowisata Kementerian Pariwisata, usai acara FGD Pengembangan Produk Ekowisata Bondowoso, di Hotel Palm, Kamis (28/3), menerangkan, berkaitan dengan hal itulah, pihaknya melalui FGD ini berupaya membangun kesadaran terhadap pengembangan pariwisata di Bondowoso.
“Ini sebetulnya pertemuan kick off meeting yang kita ingin membangunkan kesadaran terhadap pariwisata di Bondowoso. Tentu Kemenpar pertama akan melihat respon daripada pemkab, seperti apa. Tadi kita sudah bicara untuk menyiapkan semacam sebuah persentasi yang akan disampaikan ke pusat,” ujarnya pada awak media.
Lebih jauh dalam pemaparannya, Ia menerangkan bahwa pihaknya menjamin dukungan dalam pengembangan pariwisata, khususnya produk ekowisata, tidak akan berhenti di FGD. Melainkan, akan diteruskan kepada tingkatan yang leih tinggi. Namun demikian, Kemenpar biasanya menunggu respon dari pemerintah daerah.
“Pasti kementrian akan mengatakan begini, kita lihat respon dari pemerintah kabupaten. Karena pemerintah pusat tidak ingin jika hanya menjadi donator menyusui. Harus ada program yang datang dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Baca Juga : Ayo Datang ke Bondowoso Jadi Hastag Ijen Festival 2019
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Harry Patriantono, mengatakan, menangkap peluang dukungan Kemenpar ini pihaknya akan segera membuat proposal kebutuhan pemerintah daerah terhadap pengembangan pariwisata di Bondowoso. Tentu, proposal tersebut akan disesuaikan dengan Riparda (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah).
Adapun kebutuhan pengembangan wisata, kata Harry, yang nantinya akan diusulkan diantaranya yakni di Kawah Wurung dengan konsep The World of Chlidren. Kemudian juga, di PTP akan disinergikan lebih dioptimalkan pengembangan wisatanya. Termasuk juga di daerah penyangga, seperti Kecamatan Pujer, Tlogosari.
“Banyak sekali (kebutuhan kita). Di kawah wurung, ekowisata salah satunya, seperti yang disampaikan oleh pak David Makes itu, adalah di dalamnya itu ada eduwisata. Di Kawah Wurung konsep kami adalah the world of children, disana akan kami mengembangkans esuai dengan konsep ekowisata sendiri,”pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir, sejumlah Asosiasi dan Akademisi pariwisata seperti GIPI Jawa Timur, DPC HPI Bondowoso, Apeki, LP2M Universitas Jember, East Java Ecotourism Forum, dan lainnya. Tak luput pula hadir perwakilan dari Balai KSDA Jawa Timur, serta perwakilan sejumlah BUMN dan swasta.(och)