Share

BONDOWOSO – dr Indra Kusuma berhasil menemukan probiotik organik yang bisa menggantikan disinfektan kimia yang selama ini digunakan.

Selain itu, penemuannya juga diklaim bisa dikonsumsi untuk pengobatan pasien terjangkit covid-19. Penemuan ini dinilai efektif untuk mengobati pasien karena sudah ada beberapa pasien yang sembuh dengan mengkonsumsi antibiotik ini.

Putera daerah asli Bondowoso ini mengaku awalnya membuat probiotik karena merasa prihatin dengan kondisi penyebaran covid-19 saat ini. Apalagi, sebelumnya ketika penyemprotan dilakukan menggunakan cairan disinfektan kimia, jumlah kasus covid-19 tidak menunjukan penurunan yang signifikan. Bahkan yang terjadi malah sebaliknya, kasus covid-19 mengalami peningkatan sampai sejauh ini.

“Disini berarti disinfektan yang dipakai gak efektif. Terbukti dengan penyebaran virusnya semakin banyak,” jelasnya, di Pendapa Bupati, Kemarin (22/7) pagi.

Oleh sebab itu, ia mengaku memiliki inisiatif untuk membuat probiotik organik tersebut dengan bahan-bahan yang tersedia di Kabupaten Bondowoso. Ketika produknya sudah jadi, pihaknya mencoba untuk menyemprotkan diberbagai titik. Kemudian menurut dr Indra, terbukti jumlah kasusnya berkurang bahkan tidak ada. Selain itu, untuk pasien positif covid-19 juga bisa negatif setelah mengkonsumsi penemuannya itu.

Dijelaskan, selain bisa digunakan untuk disinfektan organik. Penemuannya itu juga bisa dikonsumsi oleh para penyintas covid-19. Serta beberapa orang sudah terbukti bisa negatif. “Bisa diminum juga itu, ada contohnya sudah,” ungkapnya, sembari menunjukan antibiotik yang ia bawa.

Selain itu, untuk pembuatannya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu untuk melakukan fermentasi bahan-bahan yang dicampurkan tadi. Baru setelah proses fermentasi probiotik itu bisa diaplikasikan. Baik untuk disinfektan atau untuk dikonsumsi manusia. “Fermentasinya baru masak setelah tiga minggu,” ujarnya.

Baca Juga : Bondowoso PPKM Darurat Level 3, Bupati Salwa Imbau Masyarakat Lebih Taat Prokes

Untuk mendapatkan bahannya menurutnya, terbilang cukup mudah. Apalagi, semua bahannya tersedia di Bondowoso, seperti kentang, air kelapa, nanas, tape, dedak katul, daging sapi serta berbagai bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.

Walaupun demikian, ternyata masyarakat belum bisa membuatnya sembarangan. Karena ada takaran khusus disetiap bahan yang dibutuhkan, serta ada beberapa bahan khusus untuk fermentasi bukan barang sembarangan. Tapi, ternyata bagi masyarakat yang ingin mendapatkan cairan itu bisa langsung mendatangi rumahnya yang ada di Desa Pakuniran, Kecamatan Maesan. “Khusus Bondowoso saya berikan gratis. Dalam rangka membantu pemerintah Kabupaten Bondowoso,” tegasnya.

Pihaknya menyediakan antibiotik organik itu untuk pemerintah kabupaten sebanyak 5 ribu liter probiotik secara gratis. Sementara, satu liter probiotik memiliki rasio 20 liter air. Penyemprotan-nya bisa dilakukan selama tiga hari berturut-turut. “Kita semprot pagi hari, selama tiga hari berturut-turut. Insyaallah hari ke empat bisa. Dicatat dilapangan seberapa besar penurunan kasus positif,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengaku jika masih dibutuhkan. Maka pihaknya siap memproduksi dalam jumlah banyak. Harapannya, Bondowoso bisa segera menjadi zona hijau dan terbebas dari Covid-19.

Sementara itu, dr Rasmono yang merupakan rekan dr Indra mengatakan, pengaplikasikan penemuan itu pada pasien covid-19. Menyesuaikan dengan kondisi pasien, artinya setiap pasien dengan kondisi penularan ringan, sedang, atau berat berbeda pula cara konsumsinya.

“Untuk derajat ringan kita gunakan satu sendok makan dalam air 20 mili. Utamakan air hangat terus bisa ditambah madu atau gula. Untuk yang derajat sedang kita gunakan dua sendok makan. Itu diminum tiga kali dalam sehari,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam waktu dua hingga tiga hari sudah bisa dilihat perubahannya. Artinya sudah mulai ada perbaikan pada kondisi pasien covid-19. Sehingga ketika terus dikonsumsi pihaknya meyakini orang yang positif bisa menjadi negatif dan sehat seperti semula. (abr)