Share

BONDOWOSO – Ratusan waga binaan (WBP) di Lapas klas II B Bondowoso menggelar sholat ghaib bagi korban tragedi stadion Kanjuruhan, Malang.

Sholat ghoib yang digelar di Lapas pada Senin (3/10/2022) itu, dilakukan sebagai bentuk empathi terhadap ratusan korban meninggal. Maupun keluarga yang ditinggalkan.

Duharar untuk korban yang luka-luka, juga bisa segera diberikan kesembuhan.

Sebelum sholat, tampak para WBP masih menggelar sholawat dan doa bersama. Dan kemudian diakhiri dengan pembacaan tahlil.

Kalapas Kelas II B Bondowoso, Sarwito menuturkan shalat ghaib tersebut merupakan salah satu bentuk empati, terhadap peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.

Korban yang terbilang cukup banyak itu, menurutnya memang mengundang perhatian dari sejumlah pihak.

“Ini bukan tragedi nasional saja. Tapi mungkin juga tragedi dunia,” katanya.

Baca Juga : Polres dan Wabup Irwan Ajak Suporter Arema dan Persebaya Doa Bersama

Ternyata, hal tersebut tidak hanya dilaksanakan karena terjadi kericuhan di Malang ini saja. Beberapa kejadian sebelumnya yang menewaskan banyak orang, para narapidana juga melakukan hal yang sama. Seperti saat terjadi erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu.

“Walaupun kita berada di posisi dalam tembok. Tapi, kita turut berempati dengan menggelar doa bersama,” imbuhnya.

Sarwito juga berharap, para korban yang sudah meninggal, dapat diterima disisi-Nya dengan baik. Sementara untuk korban luka-luka, segera diberikan kesembuhan. Kemudian untuk keluarga korban, bisa diberikan kesabaran.

“Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi, dalam event sepakbola tingkat apapun,” harapnya.

Lebih lanjut, dia juga menuturkan para narapidana khususnya yang beragama islam, sebenarnya setiap pagi sudah melakukan kegiatan keagamaan rutin. Seperti salat dhuha dan baca yasin setiap pagi. Dilanjutkan dengan pembelajaran membaca al-quran dan kitab.

“Kesehariannya mereka sudah terlatih, dengan momen yang lain,” pungkasnya. (Och)