Share

BONDOWOSO – Dinas Kesehatan Bondowoso mengakui ketersediaan oksigen di lima Puskesmas rujukan covid-19 mengalami kekurangan.

Menurut Kepala Dinkes Bondowoso, M. Imron, ini terjadi karena penyuplai membatasi pengiriman hanya 20 tabung. Kadang-kadang hanya 10 tabung.

Dengan jumlah ini, jika dibagikan ke lima Puskesmas tentu akan kurang. Mengingat, kebutuhan saat pandemi cukup tinggi yakni satu tabung untuk satu pasien.

“Jadi jika ditanya kebutuhannya tergantung jumlah pasien. Kalau di Puskesmas, satu tabung ini kan kalau dipakai terus menerus, dalam waktu sekitar tiga jam kan habis. Tabung yang besar itu kebutuhannya,” ujarnya.

Ia menerangkan karena kondisi ini pihaknya pun bergerilya mencari tabung oksigen di Puskesmas lain untuk dipinjam.

“Namun jika semua Puskesmas dipinjam dan habis juga kan persoalan kalau tak ada dropping,” urainya.

Baca Juga : Lepas Bantuan Beras Pemerintah untuk PKH dan BST, Bupati Salwa Ingatkan Soal Kualitas

Selain itu, pihaknya juga mempercepat pengambilan oksigen di penyuplai dengan menjemput sendiri dibantu armada TNI-Polri.

Ditanya kondisi ketersediaan oksigen di tiga rumah sakit rujukan Covid-19, katanya, sudah ada tambahan untuk di RSUD dr. Koesnadi.

Untuk Rumah Sakit Bhayangkara dan Mitra Medika penyuplainua berbeda. Namun, akhir-akhir ini mulai ikut penyuplai yang sama dengan yang pemerintah daerah.

“Tapi memang masih kekurangan,” tutupnya.

Untuk informasi, Dinas Kesehatan Bondowoso menjadikan lima Puskesmas di wilayahnya sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 mulai Senin, 12 Juli 2021.

Puskesmas dimaksud yakni Puskesmas Pujer, Puskesmas Prajekan, Puskesmas Grujugan, Puskesmas Tamanan, dan Puskesmas Wringin.

Alasannya karena tempat tidur di RSUD Koesnadi, RS.Bhayangkara dan RS.Mitra Medika sebagai rumah sakit rujukan untuk merawat pasien sudah tidak memadai.(och)