Share

SITUBONDO – Dinas Lingkungan Hidup Situbondo meninjau sumur artesis milik warga Desa Landangan, dan Dusun Pathek, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Kamis (26/11/2020).

Tinjauan dilakukan menyusul adanya keluhan warga yang menduga bahwa sumur mengering akibat dampak berdirinya perusahaan PT. Panca Mitra Multi Perdana (PMMP)- perusahaan pengepakan udang.

Kepala Bidang Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup (PPLH), Dinas Lingkungan Hidup Situbondo, Siswadi, usai melakukan tinjauan menerangkan, sumur tak mengalami kekeringan. Melainkan, debit air yang mengecil.

“Itu tidak kekeringan air, tapi yang benar itu kekurangan air. Saat ini semua debet airnya sangat kecil. Walau menurut para pemilik sumur jauh sebelumnya itu normal, tapi kami tidak mempunyai datanya di tahun – tahun sebelumnya,” jelasnya.

 

Baca Juga : Gubernur Tunjuk Sekda Sebagai Plh Bupati Situbondo

 

Ia mengaku, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Karena masih akan melakukan kajian dulu bersama ESDM Provinsi. Yakni dengan menyeleraskan antara pengaduan masyarakat dengan akuiver milik ESDM.

“Kalau akuiver yang disini dengan ESDM sama, itu jelas ada masalah. Tapi kalau akuivernya beda, itu bisa dilakukan perbaikan lagi lebih dalam,” jelasnya.

Sementara itu, Nuzul A, Perwakilan dari PT PMMP yang turut dalam tinjauan itu enggan berkomentar.

Sementara itu, Kusnadi, pemilik sumur dikonfirmasi, mengaku, selama ini sumur tersebut digunakan juga oleh warga sekitar. Namun, kini justru airnya sedikit. Belum lagi, kwalitas airnya berubah.

“Jangankan dipakai warga, dipakai sendiri aja seringkali kurang,” tutur Kusnadi.

Ketua DPC LSM Penjara, Muchsin Al Fajar, mengharapkan, petugas DLH dan perwakilan PT PMMP agar secepat mungkin mencarikan solusi agar semua sumur yang terdampak bisa kembali normal dan bisa di manfaatkan kembali. (Ipung/och)