
Dikbud Keluarkan SE Ajakan Upacara Sumpah Pemuda Saat Pandemi, Satgas Sebut Belum Assesment
- 29 October 2021
- 0
BONDOWOSO – Ramai surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso terkait pelaksanaan upacara Sumpah Pemuda.
Surat yang dikeluarkan pada 27 Oktober 2021 ditujukan kepada Korwil bidang pendidikan kecamatan, dan kepala UPTD SPF SMP.
Ada empat poin di surat tersebut, salah satunya yakni melaksanakan upacara bendera peringatan sumpah pemuda dengan mengenakan pakaian adat nusantara.
Ditekankan harus melaksanakan sesuai protokol kesehatan dengan jumlah terbatas. Dan untuk siswa yang lain mengikuti dengan virtual.
Dikonfirmasi Kepala BPBD Bondowoso yang juga Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten, Dadan Kurniawan, bahwa pihaknya belum menerima surat permohonan assesment kegiatan tersebut.
Karena selama pandemi ini setiap masyarakat atau OPD yang akan melaksanakan kegiatan yang berpotensi ramai, harus mengajukan minimal tujuh hari sebelum hari-h.
” Itu belum ngajukan surat (asessment, red),” ujarnya.
Ia mengaku, mengetahui surat itu dari beberapa orang melalui pesan singkat. Karena itulah, pihaknya langsung menanyakan kebenaran SE itu kepada Kepala Dikbud.
Sekaligus menyarankan, bahwa jika hendak melanjutkan acara itu sebaiknya mengajukan asessment.
“Lalu saya telpon Kadiknas, pak, bapak bisa melanjutkan kegiatan tersebut tapi harus ada asessment dari tim Satgas karena dalam situasi pandemi,” ujarnya.
Namun, disebutkan oleh Dadan, bahwa usai menyampaikan saran itu. Dikbud telah meniadakan kegiatan tersebut.
“Setelah kami menyarankan itu, beliau meniadakan sepertinya, untuk kegiatan tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sugiono Eksantoso, mengaku, telah meniadakan itu. Kecuali sekolah-sekolah yang sudah mendapatkan asessment dari Satgas Kecamatan.
“Kan memang tidak ada kegiatan itu. Kecuali yang mendapat asessment dari Satgas Kecamatan,” tuturnya.
Karena, kendati disarankan maksimal 20 orang, tapi tampaknya tak ada yang mendapat asessment dari Satgas Kecamatan.
Baca Juga : Pemkab Situbondo Wajibkan Pegawainya Bawa Lansia untuk Vaksin
” Kan memang saran saya, seandainya mau ya hanya sebagian kecil. 20 orang saja. Tapi ternyata banyak kegiatan semua di kecamatan fokus ke Pilkades. Sehingga tak melaksanakan,” tuturnya.
Namun, pihaknya tetap melaksanakan peringatan Sumpah Pemuda secara virtual. Karena memang pihaknya ingin mengajarkan anak didik tentang keanekaragaman di Indonesia.
“Perlu adanya pemahaman kepada seluruh siswa dan guru. Dari ini melalui ini, bahwa kebhinekaan ini sudah lama, dan harus terus dipelihara,” tuturnya.
Pantauan di lapangan, masih terdapat sejumlah sekolah yang menggelar upacara saat pandemi Covid-19 dengan mengenakan baju adat.(och)