Share

BONDOWOSO – Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islami Indonesia (PMII) cabang Bondowoso, Senin (5/9/2022).

Tak hanya menyuarakan penolakan kenaikan BBM. Mereka juga menyoal terkait carut marutnya distribusi pupuk bersubsidi di Bondowoso.

Menanggapi ini, Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir usai menemui pendemo, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti suara masyarakat terkait pupuk dengan pembentukan panitia khusus (Pansus) DPRD..

Karena dinilainya permasalahan pupuk masih terus dikeluhkan oleh masyarakat dari tahun ke tahun. Harapannya akan ada rekomendasi dan solusi yang dihasilkan nantinya.

“Akan membahas kelangkaan pupuk, kendalanya apa solusinya bagaimana,” katanya.

Baca Juga : Tampilkan Aksi Teatrikal dengan Keranda Mayat, PMII Bondowoso Tolak Kenaikan BBM di DPRD dan Pemda

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Andi Hermanto menyampaikan, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan, diketahui terdapat keterkaitan antara kios dan distributor. Hal tersebut membuat sejumlah masyarakat mengalami kekurangan pupuk, walaupun ada, harganya terbilang mahal.

“Padahal dari alokasi tahun 2021, banyak pupuk, ribuan ton jumlahnya yang tidak terserap oleh petani,” imbuhnya.

Pihaknya menilai jika semua jatah pupuk yang ada, mampu disalurkan dengan baik kepada para petani, maka kenaikan harga dapat diminimalisir.

Karena itu pun, pihaknya mendorong adanya evaluasi terhadap para distributor pupuk. Lebih-lebih, masih ada distributor yang berasal dari luar daerah yang ditengarainya tidak memiliki kepedulian terhadap Bondowoso.

“KP3 saya yakin sudah punya catatan. Sehingga berhak mengusulkan kepada produsen pupuk, untuk mencabut distributor,” pungkasnya.(Och)