Share

BONDOWOSO – Desa Karangmelok, Kecamatan Tamanan, menjadi salah satu penerima bantuan pelatihan budi daya anggrek di Bondowoso. Hingga saat ini, desa tersebut telah menunjukkan tren positif terhadap pengembangan budi daya anggrek. Bahkan sekarang desa itu tengah digagas sebagai sentra anggrek di Bondowoso.

Bupati Amin Said Husni, usai acara Penyerahan Bantuan Alat Produksi di Aula Hotel Ijen View, Jum’at (8/6) mmengatakan,  dipilihnya Desa Karang Melok sebagai penerima pelatihan budi daya anggrek lantaran potensi yang ada di desa tersebut. Karena, memang setiap program yang dilakukan pemerintah di berbagai desa itu, pertama-pertama diawali dengan memetakan potensi.

“Dimana ada potensi apa disitu dikembangkan, setelah kita lakukan kajian  potensi masing-masing desa. Antara lain desa Karang Melok itu berpotensi untuk dikembangkan jadi sentra anggrek. Apalagi disana itu ada Pak Buarto yang memang mengembangkan pupuk organik, sehingga itu bisa saling dukung,” urainya.

Baca Juga : Bupati Amin Serahkan Bantuan Alat Produksi pada 1.232 Pelaku UMKM

Menurut Bupati Amin, ini juga merupakan tujuan dari pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat, terlebih anggrek ini merupakan produk premium dengan harga yang sangat bagus  yang bisa dijual secara online. Sehingga, masyarakat sekaligus diajarkan untuk tidak saja membudidayakan, tapi sekaligus memasarkan.

Asnawi Sabil, Sekertaris DPMD, mengatakan, anggrek hasil budi daya masyarakat desa Karang Melok telah  berhasil dijual secara on line hingga ke beberapa wilayah di Indonesia. Seperti diantaranya, Aceh, Papua dan beberapa wilayah lain.

“Anggrek itu ya kita tidak bisa berbicara di pasar domestik Bondowoso. Dan mereka ini di medsos yang ada, sudah bisa menjual ke Aceh, Papua juga. Ini menjadi suatu tren tersendiri,” urainya.

Ia juga menerangkan bahwa pelatihan kepada warga masyarakat Bondowoso tahun ini ada tiga.  Yakni pelatihan membatik, budi daya ikan hias, budi daya anggrek.

“Ini kita lakukan sekaligus bersinergi dengan pemerintah desa,” urainya.

Adapun pelatihan-pelatihan ini diberikan, kata Asnawi Sabil, sebagai bentuk  komitmen DPMD untuk memberikan stimulan. Sehingga masyarakat bisa semakin produktif dan bisa menghasilkan nilai-nilai ekonomis, yang akhirnya ke depan bisa menjadi salah satu sumber penghasilan. (och)