
Derai Air Mata WBP Lapas Situbondo Warnai Acara Kunjungan Wamenkumham RI di Hari Kartini
- 21 April 2022
- 0
SITUBONDO – Peringatan Hari Kartini yang berlangsung di Rutan Kelas II B Situbondo diwarnai hujan tangis oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) saat melakukan prosesi pembasuhan kaki kepada ibunya masing-masing, Kamis (21/4/2022).
Baik laki-laki maupun perempuan, para WBP tersebut duduk bersimpuh di hadapan ibunya. Sabil meneteskan air mata dan mengucapkan kata maaf atas segala kesalahannya dan perbuatannya.
Selanjutnya, ketika mereka memasukan ke dua telapak kaki ibundanya ke sebuah wadah berisi air dan membasuhnya serta mengelap kaki ibunya masing-masing tangisan histeris mewarnai prosesi ini.
“Momentum ini kemungkinan susah untuk didapatkan oleh seorang ibu yang anaknya sedang menjalani proses masa hukuman. Namun, di Rutan Situbondo kita berikan kesempatan kepada warga binaan untuk membasuh kaki ibunya masing-masing,” jelas Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo, Tomi Elyus.
Lebih lanjut, ia mengatakan, momentum peringatan Hari Kartini ini merupakan salah satu agenda yang tepat bagi warga binaan Rutan Kelas IIB Situbondo untuk bertemu sekaligus meminta maaf kepada ibu yang telah melahirkannya.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi para WBP ini untuk Peringatan Hari Kartini bersamaan dengan jadwal kunjungan Wakil Menteri Hukum dan HAM RI Prof. Dr Eddy O.S. Hiariej, ke Rutan Situbondo,” kata Tomi.
Selain membasuh kedua telapak kaki ibu, kata Tomi, warga binaan juga membagikan bunga mawar kepada ibunya masing-masing sebagai ungkapan rasa sayang serta permintaan maafnya karena telah berbuat salah.
Baca Juga : Safari Ramadan di Masjid RSUD Koesnadi, Bupati Salwa Arifin Ajak Masyarakat Taat Protkes Saat Mudik
“Momentun ini juga kita berikan sebagai pelepas rindu antara anak dan ibunya,” pungkas Kepala Rutan Kelas II Situbondo.
Sementara itu, Ummi salah seorang ibu warga binaan Rutan Situbondo mengatakan bahwa, dirinya tidak kuat menahan air mata ketika anaknya membasuh kedua telapak kakinya.
“Saya tidak tahan melihat anak saya membasuh kaki, karena semasa anak saya belum ditahan tidak pernah mencuci kaki saya seperti sekarang ini. Makanya, tadi anak saya peluk sambil menangis,” terang Ummi.(Her/Ipung)