Share

BONDOWOSO – Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kabapaten Bondowoso menggelar even berjuluk etnic parade, Sabtu (1/1) malam. Even tersebut merupakan langkah awal Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam menggali potensi di bidang seni tradisi dan cagar budaya.

Kepala Dikbud Bondowoso, Endang menjelaskan, Bondowoso memiliki potensi unggulan di bidang cagar budaya. Yaitu banyaknya sebaran kekayaan megalitikum yang jarang dimiliki daerah lain di Jawa Timur. Peninggalan prasejarah itu tercatat berjumlah 1.215 yang tersebar di 39 Situs dan 5 Kawasan Cagar Budaya.

“Even awal untuk mencari potensi di bidang seni dan budaya. Salah satu potensi emas Bondowoso adalah sebaran kekayaan megalitikum yang jarang dimilikk oleh daerah lain di Jawa Timur,” ungkapnya.

Atas dasar keanekaragaman kekayaan cagar budaya tersebut, Pemkab Bondowoso melalui Dikbud telah mencanangkan Kabupaten Bondowoso sebagai pusat megalitikum Jawa Timur dan menjadikan Bondowoso sebagai kota megaitikum. Upaya itu selama ini telah dibagun Dikbud Bondowoso bersama Dinas Pariwisata Jawa Timur.

“Dilihat porsi banyaknya benda cagar budaya sehingga layak menjadi Bondowoso sebagai Kota Megalitikum dan Bondowoso Sebagai Pusat Budaya Megalitikum di Jawa Timur,” tambahnya.

Sementara Dewan Seni Bondowoso, Sinung Sudrajat, menilai even etno parade merupakan langkah tepat untuk mensosialisasikan bahwa Bondowoso layak menyandang gelar pusat megalitikum Jawa Timur. Menurutnya, langkah tersebut sangat tepat mengingat Bondowoso memang sangat kaya akan aset megalitikum. Ia menjelaskan, pencanangan tersebut optimistis tercapai karena juga akan ditopang oleh seni tradisi khas Bondowoso yang selama terus dilestarikan.

“Ini sosialisasi bahwa Bondowoso layak menjadi pusat megalitikum Jatim. Tentu ini akan ditopang oleh seni tradisi asli maupun kolaborasi seni khas Bondowoso. Harapannya even ini tidak hanya menjadi hibuaran, melainkan juga daya tarik kinjungan wisata,” pungkasnya.

Pantauan di lokasi, Bupati Bondowoso memimpin prosesi pencanangan Bondowoso sebagai kota megalitikum. Prosesi pencanangan ditandai dengan mengalungkan karangan bunga terhadap megalit jenis batu kenong. Acara dipungkasi dengan penampilan beberapa seni tari dan beberapa seni musik kolaborasi oleh para pelajar. (abr)