Share

SITUBONDO – Bupati Situbondo, Karna Suswandi memimpin jalannya upacara peringatan hari jadi ke 77 Pemprov Jatim, di Halaman Pemkab setempat, Rabu (12/10/2022).

Upacara tersebut serentak dilakukan di seluruh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Tak terkecuali di Situbondo.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karna Suswandi membacakan pidato Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Disebutnya bahwa saat ini menghadapi zaman dengan tantangan-tantangan yang tidak mudah dan
sifatnya mendunia.

Lebih-lebih, setelah baru recovery dari tantangan dunia yakni gelombang pandemi covid-19.

Namun demikian, dunia saat ini menghadapi ancaman baru, ancaman krisis pangan, krisis energi serta krisis keuangan bahkan berpotensi terjadinya resesi dunia.

“Baik akibat Perang Rusia – Ukraina, perubahan iklim. Semua hal it terkait dengan tantangan yang tidak berhentinya waktu demi waktu,” jelasnya.

Baca Juga : Diduga Terlibat Judi Kyu-Kyu, Tim Resmob Polres Situbondo Amankan Lima Orang

Karena itulah, kata Bung Karna, menyebut perlunya melakukan perubahan cara pandang, perubahan cara kerja, perubahan sikap, perubahan mental dan perubahan aksi.

Yakni dengan mengembangkan kembali daya inisiatif, daya kolaborasi, dan daya inovasi di tengah zaman yang terus bergerak.

“Tiga karakter tersebut yaitu karakter pembentuk daya cipta yakni inovasi, kolaborasi dan inisiatif. Saya pendekkan sebagai karakter lKl (lnisiatif, Kolaborasi dan lnovasi),” urainya.

Menurutnya, ke tiga hal ini menjadi keharusan dalam semangat zaman saat ini, karena pergerakan gagasan, jasa, barang, perdagangan, data dan informasi antar kota, antar bangsa dan negara adalah keniscayaan ummat manusia.

“Pada era ketika semua hal bergerak dan tidak ada yang diam,maka komunitas politik negara bangsa atau provinsi dan kota yang sanggup menyatu padukan inisiatif, kolaborasi dan inovasi sebagai daya cipta warganyalah yang dapat tetap hidup dan mengembangkan kehidupan ekonomi, politik dan sosial budayanya lebih manusiawi,” pungkasnya.

Tampak, usai upacara dilakukan pemotongan tumpeng oleh Bupati Karna Suswandi beserta jajaran Forkopimda.

Informasi tambahan, Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal. Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

Sementara itu, jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.

Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (ADV/Och)