Share

BONDOWOSO – Bupati Salwa Arifin mengunjungi kampung kaligrafi di Desa Penanggungan, RT/4 RW/2 Kecamatan Maesan, Sabtu (9/3). Kehadiran orang nomer satu di Bondowoso itu, tentu memberikan angin segar bagi para seniman yang bergelut dalam seni kontemporer kampung tersebut. Pasalnya, selain mendapatkan dukungan secara moril, mereka juga memperoleh beberapa bantuan peralatan dari pemerintah daerah setempat untuk pengembangan kampung kaligrafi.

Bupati Salwa Arifin mengaku sangat apresiasi dengan adanya inovasi kampung kaligrafi oleh warga sekitar. Kampung ini menjadi satu-satunya spot wisata religi di Bondowoso. Oleh karena itulah, pihaknya siap mendukung pengembangan kampung kaligrafi ini.

“Ini kan satu-satunya disini. Sehingga pemerintah akan memberi pintu terhadap hal-hal peralatan yang dibutuhkan, untuk bisa dipenuhi oleh Diskoperindag,” ujarnya.

Ia mengharapkan ke depan kampung kaligrafi ini bisa menjadi motivasi bagi desa-desa lainnya untuk mengembangkan potensinya. Tentu, ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ya kalu bisa memungkinkan dana desa bisa dimungkinkan untuk membantu pengembangannya,” tambah Bupati kelahiran Bondowoso itu.

 

Baca Juga : Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, MA Atqia Didik Siswanya Melalui Online Preneur Workshop

Sigit Purnomo, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Bondowoso, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menerangkan, bahwa pihaknya sangat mendorong dengan adanya UKM dan IKM seperti Kampung Kaligrafi ini. Keberadaan IKM dan UKM seperti ini, menurutnya, bisa menjadi rantai pemutus kemiskinan yang ada di Bondowoso.

“Jadi kita betul-betul ingin mensupport agar visi dan misi Pak Bupati untuk ekonomi Bondowoso ini melesat, salah satunya yakni penguatan kelembagaan IKM dan UKM,” tutur Sigit.

Ia pun mengaku bahwa pihaknya akan membantu peralatan untuk kampung kaligrafi ini, sebagai upaya peningkatan produktivitas. Kemudian, selanjutnya Diskoperindag akan membantu pemasaran secara online. Sehigga para pelaku UKM di era milenial atau industri 4.0 juga memanfaatkan teknologi berjaring. Terlebih lagi, Diskoperindag telah bekerjasama dengan PT.Pos dan Bank Jatim wilayah setempat yang telah menghimpun warga online binaan sekitar 200 orang. Mereka yang terus didorong untuk turut memasarkan produk-produk IKM Bondowoso.

“Sehingga akan lebih mempercepat jangkauan penetrasi pasar ke semua lini,” ujarnya.

Untuk informasi, Seorang pemuda Bondowoso bernama Zubairi, menyulap Desa Penanggungan, RT/4 RW/2 Kecamatan Maesan menjadi kampung kaligrafi yang menyajikan seni kontemporer. Menariknya, pemuda tersebut memanfaatkan barang bekas, sebagai media kaligrafi.

Kaligrafi dengan lukisan ayat-ayat suci Al-Quran, tampak bervariasi. Mulai dari surat pendek, kalimat tauhid, hingga ayat yang agak panjang seperti ayat kursi. Karya seni kaligrafi juga dibentuk menjadi tiga dimensi, di berbagai sudut. Tepat di punti masuk, telah dibentuk tulisan “Basmallah”. Suasana religi pun tampak semakin terasa dengam adanya sebuah taman bunga kecil, yang dipagar dengan seni tulisan arab. Tampak pula tempat tongkrongan yang juga tak lepas dari pernak-pernik kaligrafi.(och)