Share

SITUBONDO – Puncak perayaan Hari Jadi Besuki (HJB) ke 259 diperingati dengan pelaksanaan kegiatan Festival Bupak Bumi.

Karnaval yang menampilkan aneka budaya, seni, dan hasil bumi masyarakat Besuki. Pembukaannya sendiri dibuka langsung oleh Bupati Karna Suswandi, pada Rabu (13/9/2023).

Tampak, dalam pembukaan itu Bupati Karna Suswandi dan istri, serta Wabup Nyai Khoirani langsung menaiki kereta bendi. Turut serta berkeliling sekitar 10 KM.

Sementara itu, rombongan masyarakat perwakilan pemerintah desa, kecamatan, dan lain-lain. Tampil dengan pakaian adat sebagaimana tema yang diambil. Masing-masing perwakilan membawa gunungan, yang berupa hasil bumi berisi buah-buahan, hingga sayur-sayuran.

Dalam sambutannya, Bupati Karna Suswandi, mengatakan, apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Karena, kendati di tingkat kabupaten sudah ada gelajaran Harjakasi (Hari Jadi Kabupaten Situbondo).

Namun, perayaan HJB tetap digelar dengan gegap gempita dan semangat masyarakat. Ini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa budaya di Situbondo banyak. Bukan, artinya mendirikan negara di dalam negara.

“Besuki tetap menjadi bagian dari Pemrov Jawa Timur, dan bagian dari Pemkab Situbondo,” terangnya.

Ia menyebutkan bahwa tak ada salahnya memperingati hari jadi. Yang penting ada sejarah, dan di Kecamatan Besuki ini ada sejarah yang luar biasa. Yakni, menjadi pusat pemerintahan dalam bentuk Keresidenan.

“Sejarah ini yang perlu terus diingat,” terangnya.

Baca Juga : Berkat Gerakan Tape Manis, Bupati Salwa Terima Apresiasi Pembangunan Sosial Berkelanjutan

Pria akrab disapa Bung Karna itu, menyebutkan bahwa ini sebagai upaya untuk bisa menjadikan Besuki bisa berjaya seperti masa lampau. Yakni, Besuki Reborn, mengembalikan kejayaan Besuki di masa lampau.

“Ini tidak mudah, perlu kerja bersama-sama,” urainya.

Sementara itu, Taufan Ajaksana, Camat Besuki, menjelaskan, pihaknya sangat bersyukur karena Pemerintah Daerah telah memberikan dukungan anggaran dan pembiayaan secara penuh dalam perayaan HJB.

“Kami sangat berterimakasih atas perhatian penuh yang diberikan oleh Bung Karna dan Nyai Khoi,” urainya.

Tak hanya di acara Festival Bupak Bumi saja, kata Taufan, melainkan di beberapa rangkaian HJB. Yang terdiri dari napak tilas, perjalanan perpindahan KH Pateh Alos yang telah dilaksanakan Rabu (6/9/2023) lala.

Kemudian, ziarah makam dan tabur bunga KH. Pateh Alos dan Bupati Pertama Situbondo, yang diikuti dengan tradisi baru yakni dengan ziarah makam dan tabur bungan KH. Abdul Rozaq, pakinah Besuki pada 7 September 2023 lalu.

“Mengingat dan mengenang jasa pembabatan Besuki,” jelasnya.

Selain itu, juga diselenggarakan kegiatan Mini ekspo UMKM sejak 8-14 September 2023 di Alun-alun Besuki

” Untuk festival Bupak Bumi, puncak HJB. Festival diikuti 47 peserta. Menjadi Festival dengan jumlah terbanyak,” jelasnya.

Ia menerangkan, banyak peserta ini adalah bagian dari antusiasme yang merupakan bentuk terima kasih atas perhatian Pemkab Situbondo.

“Harapan penuh masyarakat untuk melanjutkan kepedulian ini pada kami,” pungkasnya.(Och)