Share


JEMBER – Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR kembali mengunjungi wilayah yang terkena dampak banjir di Kecamatan Kencong, Kamis (3/1) kemarin. Kali ini, kedatangannya dalam rangka memberikan bantuan kepada korban banjir Jember yang bertempat di SD Kraton 3 Kencong.

Bantuan yang diberikan kali ini berupa beasiswa untuk anak-anak korban bencana banjir di wilayah Jember, sejumlah 324 siswa dari PAUD sampai SMA. Masing-masing anak mendapatkan bantuan beasiswa sebesar Rp. 1,2 juta. Seragam dan buku pelajaran anak korban banjir yang hanyut juga mendapatkan gantinya. Mereka mendapatkan peralatan dan seragan sekolah.

“Supaya anak-anak kembali bersekolah seperti sediakala,” tutur bupati.

Menurutnya, para korban yang dikumpulkan di Kencong ini juga berasal dari Kecamatan Gumukmas. Diakuinya, ada sebagian data korban banjir yang belum masuk, yang akan disusulkan berikutnya.

Selain memberikan bantuan kepada korban banjir di Jember, bupati juga memberikan bantuan kepada 17 korban tsunami Palu yang tersebar di 14 kecamatan di Jember. Serta satu orang korban gempa Lombok yang kembali ke Jember.

“Mereka juga mendapat bantuan dan beasiswa,” terang bupati.

Bupati berharap anak-anak bisa kembali sekolah, belajar dengan tenang, dan bersemangat dengan bantuan yang diberikan pemerintah tersebut .

Bupati juga mejelaskan sekolah-sekolah yang mengalami dampak banjir juga mendapat pantauan supaya kegiatan belajar mengajar dapat pulih seperti semula. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Jember menargetkan dua minggu tangkis yang jebol. Kini tangkis itu sudah selesai.

“Terpenting bisa tertutup dulu, aman supaya warga bisa merasa tenang , kembali bekerja, dan berikutnya akan dievaluasi,” terangnya.

Untuk sumur sumur warga, karena jumlahnya terlalu banyak, bupati memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyelesaikan pembersihan sumur-sumur warga sampai tuntas seperti sediakala. Karena air bersih adalah kebutuhan yang sangat mendasar.

“Untuk rumah yang rusak berat, akan diperbaiki langsung saat ini. Bahan-bahan sudah disiapkan. Pengerjaan dilakukan bersama masyarakat, agar bisa dihuni meskipun tidak seperti sediakala,” sambungnya.

Pemerintah juga berupaya untuk memulihkan semangat masyarakat Kencong dan Gumukmas. Upaya ini dilakukan dengan memprioritaskan pembangunan fasilitas infrastruktur. Tujuannya, supaya kegiatan perekonomian bisa pulih kembali.

Luasnya dampak banjir terhadap persawahan dan pertanian warga membuat pemerintah berinisiatif untuk mengumpulkan para petani usai masalah bencana banjir teratasi.

“Pemerintah akan mengajak para petani bergotong royong untuk memulihkan persawahan dan pertanian. Agar dapat bertani dan bekerja seperti semula,” tutupnya. (mam)