Share

BONDOWOSO – Rata-rata kelulusan di Kabupaten Bondowoso tergolong rendah. Untuk itu, peran lembaga pendidikan dan orang tua sangatlah penting untuk mendukung lahirnya generasi yang cerdas.

Hal itu disampaikan Bupati Amin Said Husni dalam sambuatannya di acara Wisuda ke-6 Lembaga Pendidikan Maarif NU di Pendopo Kabupaten, Kamis (25/5/2017).

Bupati mengatakan bahwa pihaknya memberikan atensi penuh kepada orang tua agar tidak terburu-buru untuk menikahkan atau mempekerjakan putra putrinya. Karena hal ini justru bisa menggangu keberlangsungan pendidikan generasi muda. Serta membuang SDM berkualitas yang dipersiapkan untuk membangun bangsa. “Kalau perempuan epalakeh (dinikahkan), kalau laki-laki epalakoh (dipekerjakan). Epalakeh dan epalakoh ini sama-sama mengganggu keberlangsungan pendidikan,” katanya.

 

Baca Juga : Ribuan Pelajar Bondowoso Ramaikan Pawai Taaruf

 

Selain atensi yang ditekankan ini, Amin juga mengatakan pihaknya telah mendorong pembangunan pendidikan tinggi setingkat Perguruan Tinggi di Bondowoso. Di tahun 2017 ini Bondowoso akan dibuka kampus Unej dengan beberapa program studi, di antaranya ekonomi syariah, PGSD, Prodi Perkebunan. Dan ini akan dilaksanakan di EDC di Kotakulon. Selain itu, Pemkab juga mendorong kerjasama dengan Politeknik Jember untuk melaksanakan vokasi pendidikan di Bondowoso.

Tentu upaya ini dilakukan, untuk menciptakan generasi bangsa yang rahmatan lil alamin serta untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Karenanya, kata Amin, Pemkab telah membukakan peluang sebesar-besarnya kepada generasi muda. “Kesempatan sudah dibuka. Tinggal bagaimana orang tua dan generasi muda ini menerima dukungan,” pungkasnya. (och/esb)