Share

 

BONDOWOSO – Bupati Amin Said Husni melaunching Gerakan Pendidikan Kesetaraan Berbasis Desa (Getar Desa) di Pendapa Bupati, Senin (17/7). Gerakan ini dibentuk untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah yang segaris dengan peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia), dengan hasil akhir meninggalkan predikat Kabupaten tertinggal.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, angka rata-rata lama sekolah di Bondowoso masih 5,57 tahun. Artinya belum sampai enam tahun yang belum menikmati pendidikan dengan gradasi yang cukup tajam, antara mereka yang tidak sekolah, buta huruf, tidak tamat SD, hingga yang lulus S3. “Kita berupaya melakukan percepatan-percepatan, antara lain melalui Getar Desa,” ujarnya.

Selain gerakan ini, kata Bupati, upaya percepatan meningkatkan angka rata-rata lama sekolah juga didukung dengan adanya dua universitas negeri, yakni Unej dan Polije yang membuka cabang pendidikan di Bondowoso.

 

Baca Juga : 71 Desa di Bondowoso Dapat Pendampingan SAID

 

“Dari keseluruhan upaya-upaya yang kita lakukan ini kita harapkan bisa mendongkrak dan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Bondowoso yang pada akhirnya juga meningkatkan IPM Bondowoso secara keseluruhan,” terangnya.

Ia memastikan setelah dilakukan kajian, gerakan ini clear, yakni baik dan benar. Maksudnya baik, gerakan ini secara substansi adalah program yang diharapkan menjawab kebutuhan dan menyelesaikan persoalan di kota tape ini.

“Benar artinya secara aturan program ini termasuk pendanaan dan pembiayaannya tidak bertentangan dengan aturan UU yang berlaku,” jelasnya.

Sebelum melaunching Gerakan ini, Bupati bersama Kapolres, Dandim serta PGRI, Dewan Pendidikan, MUI Bondowoso serta sejumlah OPD menandatangani MoU terkait kesepakatan Getar Desa. (och)