Bubuk Daun Kelor dari Bondowoso Dieksport
- 27 July 2018
- 0
BONDOWOSO – Sebagian masyarakat Bondowoso masih mengenal daun kelor sebagai lauk sayur saat santap makan. Daun kelor biasanya dibumbu seperti sayur asam. Tak banyak yang tahu bahwa selain itu, daun kelor juga memiliki nilai eksport yang tinggi.
Seperti yang dilakukan Ismu Handoko, CEO Natobin asal Bondowoso. Ia mengeksport daun kelor dalam bentuk bubuk, untuk memenuhi permintaan dari Korea Selatan. Di negeri gingseng itu, bubuk daun kelor digunakan sebagai bahan produk kesehatan maupun kecantikan.
“Per kilogramnya bubuk daun kelor ini bisa dihargai sekitar 5,5 US dollar,”urainya.
Ia mengaku sudah kesekian kalinya mengekspor bubuk daun kelor ini. Apalagi, seperti saat ini, ditengah kondisi mata uang rupiah yang melemah terhadap dollar, juga menjadi buah manis untuk meraup untung besar dari ekspor daun kelor.
Sebenarnya, menurut Ismu Handoko, di Bondowoso memiliki potensi eksport sangat besar. Karena saat ini, tren kebutuhan di luar negeri itu yakni natural produk. Seperti, daun kelor, kunyit, mengkudu dan jahe. Hanya saja, produk-produk tersebut perlu sentuhan khusus agar bisa dijual keluar negeri. Yakni diolah menjadi produk setengah jadi.
“Hanya saja perlu sentuhan khusus supaya produk-produk ini bisa dijual keluar. Kalau fresh itu dijual di pasar,”urainya.
Menurutnya, kedepan Diskoperindag Bondowoso perlu mengetahui kebutuhan pasar di luar negeri. Sehingga, bisa menangkap peluang eksport.
“Kadang-kadang yang dibutuhkan luar negeri itu apa yang ada di sekitar kita, cuma mereka kadang-kadang membutuhkan pengolahan yang betul-betul standard mereka,”pungkasnya.(och)