
BPBD Mulai Dropping Air Bersih, BMKG Perkirakan Curah Hujan Bondowoso Rendah di Agustus
- 10 August 2022
- 0
BONDOWOSO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso melakukan dropping air bersih ke Dusun Sumber Biru, Desa Klabang, Kecamatan Tegalampel, Selasa (9/8/2022).
Dropping dilakukan karena kawasan tersebut masuk dalam wilayah rawan kekeringan. Selain itu, juga adanya permintaan air bersih oleh pemerintah desa dan kecamatan setempat.
Sekretaris BPBD Bondowoso, Kristianto Putro Prasojo menerangkan, air bersih yang dikirim mencapai sekitar 10 ribuan liter. Yang diangkut dengan dua truck tangki air dengan kapasitas masing-masing 5 ribuan liter.
Air ini diperuntukkan bagi 60 an kepala keluarga (KK) yang ada di wilayah tersebut.
“Kita dropping langsung ke TKP kemarin,” jelasnya.
Ia menjabarkan, bahwa pihaknya akan terus mendropping air ke kawasan lainnya secara berkala. Utamanya, kawasan yang masuk daerah rawan kekeringan.
Mengingat berdasarkan surat dari BMKG dengan nomer, ME.02.03/DT.212/DATIN/VII/2022 tentang Informasi Prakiraan Kondisi Iklim Jawa Timur Agustus – Oktober 2022.
Bondowoso diperkirakan menjadi salah satu kawasan dengan curah hujan rendah selama bulan Agustus 2022.
Baca Juga : Motor Milik Warga Curahdami yang Sempat Ditahan Polisi Hanya Dijadikan Jaminan Agar Kembali Bawa KTP
“Kalau berdasarkan surat itu, puncak musim kemarau di Jawa Timur diprakirakan dominan terjadi pada bulan Agustus,” katanya.
Selain itu, setelah pihaknya melakukan updating daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan. Mulai dari tingkat desa, RT/RW, hingga jumlah kepala keluarga (KK).
“Akhirnya terekap daerah yang berpotensi mengalami krisis air bersih atau kekeringan itu ada 22 desa di 11 kecamatan,” katanya.
Saat ini sendiri, pihaknya juga tengah mengajukan SK siaga tanggap darurat kekeringan tahun 2022 kepada Bupati Salwa Arifin.
“Kita sudah ajukan melalui bagian hukum,” tuturnya.
Disinggung tentang rencana jangka panjang, kata Kristianto, pihaknya sudah membuat sumor bor dengan metode geolistrik titik-titik rawan bencana.
Pembangunan yang sudah dilakukan sejak tahun kemarin itu, katanya diharapkan ini bisa dimanfaatkan airnya secara permanen oleh warga.
“Ke depan sudah diwacanakan ke dewan kemarin, terkait pemanenan air hujan di daerah yang jauh dari sumber air, dan tidak ada instalasi air bersih,” pungkasnya.(Och)