
Bersama LPKIPI, Unicef Terus Gencar Ajarkan Keterampilan Hidup Bagi Remaja Bondowoso
- 23 April 2022
- 0
BONDOWOSO – Lembaga Pelatihan dan Konsultan Inovasi Pendidikan Indonesia (LPKIPI) dan Unicef terus memberikan pelatihan Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) bagi remaja di Bondowoso.
Setelah sebelumnya dilakukan di Museum Kereta Api, dengan menyasar remaja yang tergabung dalam Forum Anak kabupaten.
Kini, pelatihan PKH diselenggarakan di Ponpes Mambaul Ulum, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari.
Pelatihan yang dilakukan pada Sabtu dan Minggu, 23-24 April 2022 itu, diikuti oleh puluhan santriwan dan santriwati. Serta sejumlah anggota forum anak di tingkat Desa Tangsil Wetan.
Menariknya, pematerinya merupakan Ustad, ustadzah dari Ponpes Mambaul Ulum yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan tentang PKH dari LPKIPI-UNICEF.
Solehati Novita Sari, Distrik Koordinator LPKIPI mitra Unicef, menerangkan, para remaja ini diajarkan tentang keterampilan hidup, identitas diri, serta berteman dan cinta.
Khusus materi berteman dan cinta, setiap peserta ini dikenalkan tentang batasan-batasan perempuan dan lelaki. Utamanya di masa puber.
“Kalau kita kan biasanya, yang dijaga perempuan saja. Laki-lakinya jarang dikasih tahu, bahwa mereka perlu dikasih tahu, masa puber itu seperti ini,” katanya.
Baca Juga : Asesor Ijen Geopark Akan Datang Juni, Pemkab Bondowoso Sebut 5 Titik Jadi Lokasi Penilaian
Ia menerangkan, keterampilan hidup ini menjadil hal penting untuk diajarkan pada remaja. Karena, melalui PKH ini mereka akan didorong untuk menjadi pribadi yang saling menghargai, bekerjasama, serta bisa memberikan solusi untuk temannya yang menghadapi masalah.
Karena selama ini banyak ditemukan, anak-anak yang menghadapi masalah, tanpa teman yang positif. Justru memilih melampiaskan pada hal-hal negatif, seperti minum-minuman, obat-obatan dan lainnya.
“Jadi mempersiapkan mental remaja, bagaimana mereka menghadapi kehidupan ini. Karena kehidupan itu tak selalu mulus, pasti ada kesenjangan, gesekan dengan teman,” urainya.
Menurut wanita akrab disapa Solehati, untuk Pesantren dan sekolah lain yang hendak mereplikasi pelatihan keterampilan hidup ini. Bisa menggunakan fasilitator yang sudah dilatih oleh LPKIPI-Unicef. Seperti, ada ustad dan ustadzah, forum anak, Kemenag, dan Dinsos DP3AKB Bondowoso.
“Harapan kami forum anak kabupaten ini ketika mengadakan pelatihan, ini bisa menjadi materi untuk disampaikan pada forum anak di desa-desa lainnya,” ujarnya.
Ia menerangkan modul PKH ini sebenarnya telah diadopsi oleh Kemendikbud dengan nama ‘Guru Belajar, Guru Berbagi’.
“Harapannya ini bisa masuk ke kurikulum. Kita juga akan koordinasi dengan Dispendik juga, supaya ini secara masif disampaikan anak remaja,” pungkasnya.(och)