Share

 

BONDOWOSO – Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementrian PDTT Samsul Widodo berkunjung ke kabupaten Bondowoso Jum’at (5/5) . Kedatangannya untuk menghadiri serangkaian kegiatan, seperti di antaranya Seminar Pengembangan Ekonomi Lokal di Universitas Jember kampus Bondowoso, kemudian Jazz Republik Kopi di Alun-alun Ki Bagus Asra yang semua kegiatannya berlangsung Sabtu siang (5/5) hingga malam.

Di tengah-tengah jadwal kegiatan yang padat, Ia ditemani dengan Plt. Sekertaris Daerah Karna Suswandi mendatangi Kampung Kopi Pelita, Jum’at (4/5) malam.

Ditemui Memo Indonesia, Samsul Widodo, mengatakan dirinya datang ke kampung kopi pelita untuk menyaksikan secara langsung pengembangan ekonomi lokal, berupa kopi.  Terlebih, Kampung Kopi Pelita ini merupakan ide yang bagus.

“Saya Sudah beberapa kali sebenarnya ke Bondowoso, Cuma baru pertama kali yang ke Kampung Kopi Pelita,” terangnya.

Ia mengaku Bondowoso telah mengalami perubahan yang siginifikan. Semula, pada tahun 2012 lalu di kota Tape ini mulai marak orang megembangkan kopi. Kemudian, pihaknya memberikan bantuan bibit dan alat-alat, sampai pada saat melakukan ekspor perdana.

 

Baca Juga : Ditjen PDT: Bondowoso Segera Lepas Status Daerah Tertinggal

 

“Sekarang sudah mulai menikmati, artinya dulu hanya untuk tujuan eksport, pasar lokal tidak pernah digarap, muncullah ide yang sangat brilian BRK (Bondowoso Republik Kopi),” terangnya.

Selanjutnya, kata Samsul Widodo, setelah berhasil mengajak masyarakat mencintai kopi produksi sendiri. Pemerintah Daerah perlu meningkatkan level, yakni bagaimana mengajak sejumlah wisatawan domestik dari berbagai pelosok Indonesia, juga datang dan mencintai kopi Bondowoso. Karena jika melihat perjalanan kopi Bondowoso, mulai dari dasar, produksi, outlet penjualan, dan packaging sudah mulai mengalami peningkatan.

“Pasar Bondowoso akan sangat terbatas. Pada level tertentu pasarnya akan sangat tertentu. Selanjutnya, bagaimana Situbondo, Jember, hingga bahkan wisatawan di Banyuwangi datang kesini, dan menikmati kopi, itu tantangan berikutnya,” terangnya.

Sementara itu Plt. Sekertaris Daerah Karna Suswandi, mengatakan, kampung kopi pelita merupakan ide warga jalan Pelita untuk mendongkrak popularitas Bondowoso Republik Kopi. Warga pelita berhasil memfungsikan sepanjang ruas jalan pelita yang semula sunyi menjadi kawasan wisata kampung kopi yang padat dikunjungi.

Dalam kesempatan tersebut, tampak Ditjen PDT Samsul Widodo bersama Plt. Sekretaris Daerah Karna Suswandi menikmati kopi specialty Bondowoso, dan produk olahan tape. Mereka bersama sejumlah kepala dinas tampak berbincang tentang berbagai perkembangan kota Tapai ini. Termasuk juga, menerima sejumlah masukan dari Ditjen PDT utamanya dalam pengembangan ekonomi lokal. (och)