Bentuk Karakter Pribadi Anak Dengan Dolanan Tradisional
- 16 October 2017
- 0
BONDOWOSO – Saat ini banyak anak yang sudah memiliki ponsel atau piranti elektronik sejenis di usia dini. Tujuan awalnya yakni untuk mempermudah komunikasi dengan teman atau keluarga.
Namun, seiring kemajuan teknologi dan arus globalisasi, justru membuat anak-anak lebih memanfaatkan gadget untuk bermain game di waktu luang. Padahal bermain bagi seorang anak bukan hanya sekedar mengisi waktu. Melainkan bermain sebagai media belajar dalam perkembangan kepribadian.
“Dewasa ini permainan anak tradisional sudah berubah menjadi permainan modern dalam bentuk video game, permaian online dan lain-lain,” jelas Sumaryati Hidayat, Wakil Ketua Forum PAUD Kabupaten Bondowoso saat membuka acara Lomba Dolanan Tempoe Dulu di GOR Pelita, Senin (16/10).
Ia menjelaskan karena hal inilah banyak anak-anak sekarang yang kurang tau permainan tradisional yang memiliki manfaat positif bagi tumbuh kembang anak. Manfaat yang dimaksud seperti, tumbuhnya jiwa solidaritas, rasa empati kepada sesama, keakraban dengan alam, serta selalu menjujung tinggi nilai sportifitas.
Baca Juga : Bupati Minta Guru PAUD Siapkan Anak Didik Berkarakter
“Anak juga memungkinkan timbulnya inisiatif dan kreatifitas anak untuk berinovasi dalam berkarya. Menampilkan kegembiraan gerak tubuh yang ekspresif. Logikanya serta menjauhkan anak dari sikap konsumtif,” jelasnya.
Berangkat dari permasalahan ini, Forum PAUD Bondowoso menggelar Lomba Dolanan Tempo Dulu yang diikuti oleh pengajar PAUD se Kabupaten Bondowoso. Setiap kelompok peserta mewakili Forum Paud tingkat kecamatan. Sehingga, ada total 23 peserta yang turut ambil bagian dalam lomba yang memperebutkan Faizah Award.
Sumaryati Hidayat berharap, lomba ini bukan hanya menjadi ajang mendapatkan penghargaan. Tapi juga direplikasikan di setiap lembaga pendidikan masing-masing. Mungkin bisa dilakukan saat istirahat yang diisi dengan permainan tradisional.
“Agar bisa dibudidayakan di semua lapisan msyarakat ini mohon dapatnya sebagai pelopornya atau sebagai penggerakanya adalah di lembaga Paud-Paud yang ada di masing-masing kecamatan,” ujarnya.
“Saya juga mengharapkan kepada para orang tua untuk mendukung. Ikut membudidyakan permainan tradisional yang ditinjau dari sisi positifnya,” pungkasnya. (och)