Share

BONDOWOSO – Dinas Pertanian dan Peternakan Bondowoso melakukan panen raya bawang merah di desa Kabuaran kecamatan Grujugan, Kamis (3/8). Ada pun luasan sawah yang dipanen yakni 1,4 hektar dengan jenis bawang biru lancur.

Menurut Samsaimun, Supervisor Balai Penyuluhan pertanian Cokrong, dipilihnya jenis bawang biru lancur karena jenis ini produksinya cukup tinggi, tahan terhadap penyakit tumbuhan.

Ia menjelaskan bahwa per hektar petani di Kabuaran bisa menghasilkan 15,56 ton, dan jika dikeringkan beratnya bisa mencapai sekitar 12 ton.

 

Baca Juga : Kawasan Ijen Susah Internet, Pemkab Bondowoso Gandeng Operator

 

“Harga barangnya sendiri sekarang Rp 17.500 per kilogram. Dulu memang pernah harga bawang sampai Rp 40 ribu per kilogram. Tapi harga ini sudah cukup bagus bagi petani bawang,” ujarnya.

Ia memastikan bahwa hasil panen raya hari ini merupakan bawang hasil pertanian organik. Karena desa Kabuaran merupakan salah satu wilayah yang masuk program desa organik bawang merah.

“Organiknya di desa Kabuaran ini. Baru 25 persen pengurangan pestisida dan ini mengacu pada aturan lesos dan ini juga persetujuan dari pemilik lahan. Kemudian nanti 50 persen, dan selanjutnya 75 persen, dan akhirnya naanti 100 persen penggunaan pupuk organiknya,” terangnya.

Ia mengakui memang masih belum semua kelompok tani yang berjumlah delapan di desa Kabuaran ini menerapkan pupuk organik. Namun, Ia menargetkan selama dua tahun semua kempok tani di Kabuaran bisa menerapkan pertanian organik.

“Kita komit dengan lahan 1,4 hektar ini dengan jumlah pemilikan enam orang,” jelasnya. (och)