Share

BONDOWOSO – Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menghentikan pencarian pelajar bernama Torik yang hilang saat turun dari bukit pyramid,  Pegunungan Argopuro sisi timur, setelah hari ke tujuh penyisiran, Minggu (30/6).

Menurut Jefrianzah Dantim Basarnas Pos Jember, dikonfirmasi Memo Indonesia, sesuai dengan SOP atau UU dari SAR batas pencarian adalah tujuh hari. Artinya, selama  sepekan terakhir ini, pihaknya bersama seluruh relawan, TNI, Polri, dan seluruh anggota yang terlibat telah mengoptimalkan pola pencarian. Bahkan pada sejak hari ketiga, pihaknya telah melakukan penyisiran menggunakan drone.

“Dan kita juga harus melihat dan mengingat kondisi anggota dan logistik kita,” katanya.

 

Baca Juga : Polres Bondowoso Ziarah Makam,Peringati HUT Bhayangkara 73

 

Diterangkannya, pencarian memang dihentikan, namun pihaknya akan melakukan pemantauan untuk menggali informasi.

“Yang pasti dari keluarga akan tetap terus berusaha mencari, masyarakat pun juga, karena gunung ini adalah juga menjadi ladang menafkahi keluarga mereka , yang mungkin dari masyarakat juga suatu saat nanti menemukan survivor atau bernda-benda yang dicurigai milik survivor , maka operasi SAR bisa dibuka kembali,”ujarnya.

Menurutnya pencarian bisa diperpanjang manakala pada hari terakhir ini ditemukan adanya objek vital yang dari korban. Namun demikian, setelah dilakukan evaluasi, tampaknya masih nihil.

“Jika memang hasil evaluasi malam ini tidak ada tanda-tanda, maka dengan  berat hati kita harus menghentikan proses pencarian ananda Thoriq,”paparnya di dusun Tegal Tengah yang menjadi Posko tim Basarnas.

Diberitakan sebelumnya bahwa seorang pelajar bernama Torik, hilang saat turun dari bukit yang dikenal dengan sebutan ekor naga itu, pada Minggu malam (23/6). Sejak Senin pagi (24/6) Basarnas memimpin jalannya pencarian dan turut terlibat TNI, Polri, Wanandri Jabar, BPBD, dan sejumlah relawan. Bahkan pada hari ke tiga dan ke empat dilakukan penyisiran pula menggunakan drone.(och)