Share

BONDOWOSO – Jumlah pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi di tempat Pengelolahan Tanaman obat dan Pelayanan Kesehatan Tradisional, yang kini menjadi isolasi terpusat (Isoter) kabupaten, baru ada dua orang.

“Kemarin (Selasa (31/8/2021, red) informasi dari laporan itu ada dua yang kita rawat,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19, M. Imron, dikonfirmasi Rabu (1/9/2021).

Ia melanjutkan selain di Isoter kabupaten sejumlah pasien terpapar Covid-19 yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri, juga telah ditempatkan di beberapa Isoter milik TNI-Polri.

“Mungkin di asrama, bagi anggota yang memang tidak bisa dibawa kesana, artinya dari pada kumpul keluarga, daripada Isoman. Kan lebih baik Isoter disana,” katanya.

Ia tak menampik bahwa ada pasien Isoman yang menolak untuk dipindahkan ke Isoter. Bahkan dirinya menyebut alasan penolakan masyarakat enggan di Isoter karena beragam alasan.

Mulai dari tak mau berpisah dengan keluarga. Ada juga yang secara psikologis.

Baca Juga : BKKBN dan Anggota DPR RI Nur Yasin Optimistis Program KB di Jember Berjalan Sukses

Penolakan pasien untuk pindah ke Isoter, menurutnya, terjadi karena beragam alasan.

Seperti, menolak karena tak ingin berpisah dengan keluarga. Kemudian, walaupun tidak ada gejala ada pasien juga yang tak bekenan secara psikologis.

“Tak berkenan secara psikologis nya ini macam-macam juga,” ujarnya.

Pria akrab disaa Imron ini menerangkan, jajaran Satgas Covid-19 kecamatan telah melakukan edukasi kepada pasien Isoman. Namun, jika memang masyarakat tetap menolak, pihaknya tak bisa memaksa.

“Tapi begitu dihadapkan mereka menolak, kita harus humanis. Tak bisa memaksa,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Isolasi terpusat kabupaten ditempatkan di eks Klinik Paru yang kini disebut UPTD PTO PKT ( Pengembangan Tanaman Obat dan Pelayanan Kesehatan Tradisional ) di Desa Pancoran, Kecamatan Bondowoso.

Isoter ini akan menjadi rujukan bagian pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Yakni, pasien yang bergejala ringan ataupun pasien tanpa gejala namun dinyatakan positif.

Sementara itu, untuk segala kebutuhan pasien disebut telah disiapkan. Mulai dari peralatan hingga petugas.

Ada empat tenaga yang disiapkan di tempat Isoter itu. Di antaranya tenaga kesehatan (nakes), tenaga teknik kefarmasian, tenaga keamanan dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP.

Kemudian, disiapkan juga tenaga non kesehatan, terdiri dari cleaning service untuk bagian kebersihan.

Total akan ada 30 tempat tidur, dengan 27 tenaga kesehatan dan beberapa dokter yang siap ditugaskan di Isoter ini.(och)