Share

BONDOWOSO – Sebanyak 15 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) diterjunkan ke Bondowoso. Mereka akan membantu para penerima bantuan Kartu Santri Tani Milenial (KSTM) selama sebulan penuh dalam program Praktek Kerja Lapangan (PKL). Adapun kedatangan Mahasiswa ini disambut oleh Dipsertan dengan kegiatan seremonial, di Aula Dispertan, Selasa (14/5) kemarin.

Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Dwi Wardana, dikonfirmasi awak media, Selasa malam (14/5), mengatakan, para mahasiswa ini akan tersebar di 21 titik yang sebelumnya telah menerima bantuan-bantuan KSTM. Harapannya, bantuan yang diberikan bisa berkelanjutan dan berkembang pada santri tani milenial lainnya.

“Pendampingan dari Dispertan, otomatis kita akan membimbing pada mahasiswa tersebut. Karena teori yang mereka peroleh tak akan bisa diterapkan di lapangan apabila tidak didampingi oleh tenaga tekhnis di Disperta sendiri,” katanya.

 

Baca Juga : TACB Sebut Pemindahan Benda Megalithikum Bisa Diancam Pidana

 

Ditanya perihal bantuan yang diberikan kepada setiap KSTM, kata Dwi, bantuan-bantuan tersebut telah diterima oleh masing-masing kelompok. Oleh karenanya, mahasiswa Polbangtan ini diterjunkan ke Bondowoso sebagaimana disampaikan oleh Polbangtan yang akan melakukan pendampingan kepada KSTM. Pendampingan melibatkan Dinas Peternakan wilayah, dan juga melalui program pendampingan dari mahasiswa yang diterjunkan ke masing-masing kelompok.

“ Jum’at itu dilaporkan bahwa sudah terdistribusi 21 titik KSTM, 100 persen. Bantuan kendang. Ayam, dan pakan juga. Sudah 100 persen. Saya minta pada Polbangtan jangan dilepas begitu saja, tapi juga dilakukan monev, agar tidak sia-sia. Makanya monev itu didukung juga dengan adik-adik yang melaksanakan monev,” tutup Dwi.

Untuk informasi, pada 6 April 2019 lalu Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melaunching Kelompok Santri Tani Millenial (KSTM) dari lima kabupaten di Pendopo Bupati Bondowoso. KSTM merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kementan dalam menumbuh kembangkan dan membangun sumber daya manusia pertanian, khususnya yakni peningkatan minat generasi muda.

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Bambang Sudarmanto, saat pelaksaan Launching April lalu, menerangkan bahwa setiap kelompok tani santri milenial ini beranggotakan sekitar 20 hingga 30 orang santri. Dari tiap kelompok itu diberikan bantuan ayam 500 ekor, satu ton bantuan pakan, bantuan pembuatan kandang senilai Rp 3 juta, serta satu paket obat dan vaksin.

Adapun jumlah KSTM di lima kabupaten yang turut dalam launching yakni Bondowoso (21 kelompok), Jember (71 kelompok), Lumajang  (22 Kelompok), Situbondo (25 kelompok), dan Banyuwangi (18 kelomppok).(och)