Arif Lukman Hakim, Terduga Teroris Digaruk Tim Densus 88 Anti Teror
- 23 May 2018
- 0
PROBOLINGGO – Tim Densus 88 Anti Teror kembali menangkap satu orang terduga teroris, atas nama Arif Lukman Hakim (ALH)(37), warga Desa Kedung Dalem RT.06/RW.02, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal SH SIK kepada media menyampaikan jika ALH diciduk dikediamannya pada Senin (21/5) malam lalu, sekitar jam 20.00 wib.
“Kembali kami menangkap satu lagi terduga teroris, yang sebelumnya kami juga sudah menangkap empat orang yang terduga teroris di Komplek Perumahan Sumbertaman Indah (STI), Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur,” paparnya kepada media, Selasa (22/5) malam kemarin.
Penangkapan ini, kata AKBP Alfian, berselang waktu tiga hari dari penangkapan sebelumnya.
ALH ditangkap oleh Tim Densus 88 Anti Teror, dikatakan Kapolresta, pada saat dirinya pulang sesudah melakukan aktivitas/kerja di jalan Brantas, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
“ALH ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror karena terduga teroris dan juga ada keterkaitan dengan 4 orang terduga teroris yang sebelumnya ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror di Perumahan Sumbertaman beberapa hari lalu,” bebernya lagi.
AKBP Alfian juga mengatakan, setelah ada peristiwa penangkapan, Selasa (22/5) siang kemarin, Tim Densus 88 Anti Teror juga langsung melakukan pengembangan dengan menggeledah rumah terduga teroris ALH tersebut.
Baca Juga : Tiga Warga Perum STI Kota Probolinggo Ditangkap Densus 88 Anti Teror
Sementara itu salah satu Perangkat Desa Kedung Dalem, Agus membeberkan, bahwa terduga teroris, ALH ini, tinggal mengikuti istrinya, Nurpuji.
“Sudah sekitar 10 tahun ALH tinggal dikampung ini, serumah dengan istrinya,” kata Agus waktu itu.
ALH yang sehari hari disapa dengan sebutan Arif, ditegaskan Agus kalau dia asalnya dari Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
“Pekerjaan sehari-harinya di pabrik PT. Indo Perin, dijalan Brantas, Kademangan. Dia menikah dengan Nurpuji sudah lama, mempunyai dua anak, yang pertama usia sekitar 10 tahun,” ujar Agus lagi.
Yang sangat mencolok, menurut Agus, setahun terakhir ini istrinya pakai cadar, padahal sebelumnya biasa biasa saja.
“Istrinya itu dalam kegiatan keagamaan, seperti muslimatan bersama warga lingkungan juga tidak mau loh, walaupun dia pakai cadar,” ucapnya lagi.
Disamping itu, diungkapkan Agus, kalau kehidupan suami istri ini, pada setahun terakhir, juga terlihat sangat tertutup, dan jarang komunikasi dengan warga lingkungan. (afu)