Share

BONDOWOSO – Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bondowoso menggelar konser virtual untuk pertama kalinya di tengah era adaptasi kebiasaan baru, Jum’at malam (24/7/2020).

Konser yang berlangsung 2 jam itu, menyajikan hiburan musik gambus, musik akustik, dan band pop yang semuanya merupakan seniman asal Bumi Ki Ronggo.

Menurut Sekretaris Daerah, Syaifullah, konser virtual ini hanya bisa disaksikan di media sosial facebook, instagram resmi Disparpora, serta di beberapa chanel yang masuk dalam komunitas youtubers Disparpora. Selain itu juga tayang di salah satu telivisi lokal.

 

Baca Juga : Perbedaan Data Anggaran Antara Bupati dan OPD Sudah Klir

 

Semuanya yang hadir dipastikan tetap taat terhadap protokol kesehatan. Semua penampil mengenakan face shield, maupun masker. Tanpa penonton langsung, hanya crew televisi, dan penampil.

“Semuanya taat protokol kesehatan. Wajib cuci tangan juga, pakai masker, dan jaga jarak,”urainya.

Pihaknya juga sengaja menyelenggarakan kegiatan ini, sebagai upaya menampung kreativitas, dan keterampilan musik generasi muda. Karena, sebelum era adaptasi kebiasaan baru aktivitas berlatih musik, dan kesenian pun jarang dilaksanakan. Untuk menghindari kerumunan.

“Saya berharap kegiatan seperti ini pun bisa merambat ke tingkat desa dan kecamatan. Tapi ingat, tanpa penonton, virtual semua dengan menerapkan protokol kesehatan,”ungkapnya.

Kepala Bidang Kepariwisataan, Disparpora, Arif Setyo Rahardjo, menjelaskan, melalui virtual show ini pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat. Yakni, di adaptasi kebiasaan baru ini ada cara baru menikmati dan menyuguhkan penampilan seni dengan cara pemanfatan digitalisasi.

“Saat ini tak perlu on the spot, tapi bisa tunggu di rumah, stay di rumah dengan keluarga kita bisa menimati performance art di rumah,”ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya ingin mengajak pelaku seni untuk tetap produktif di masa pandemi dengan optimalisasi tekonologi, dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kita memungkinkan untuk itu (digelar di Desa dan Kecamatan) , karena kita ada tusi untuk pembinaan kelompok seni di kecamatan, kita juga ada pentas lokal yang bisa menyentuh itu, kita juga di seksi SDM ada pembinaan untuk pelaku seni. Kita koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa, “pungkasnya.(och)