Ajak Masyarakat “Positif Thinking”, ISNU Gelar Refleksi Setahun Kepemimpinan Khofifah-Emil
- 21 February 2020
- 0
BONDOWOSO – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama( ISNU) cabang Bondowoso menggelar Refleksi dan Do’a, Jatim Harmoni, Setahun Bersama Khofifah-Emil, di Pendopo Bupati, Jum’at malam (21/2/20209).
Sedikitnya ada ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari Forkopimda, Seluruh jajaran OPD, camat, Pimpinan Ponpes, aktivis, serta berbagai elemen masyarakat lainnya, hadir dalam kegiatan tersebut.
Moch. Abdul Khalik, Ketua Cabang ISNU Bondowoso, menerangkan, kegiatan tersebut dilksanakan untuk mengajak masyarakat membudayakan positif thinking terhadap pemimpin Jawa Timur.
Walaupun, diakuinya bahwa memang sebenarnya tak ada pemimpin yang sempurna. Artinya, setiap pemimpin pasti juga mendapat banyak kritik dari berbagai pihak.
“Kami ISNU Bondowoso ingin membangun pemikiran positif thinking, atau husnudzon,”katanya.
Dilanjutkannya, bahwa dengan membangun pemikiran positif terhadap pemimpin ini mungkin keresahan di tengah masyarakat bisa ditekan. Di sisi lain juga, diharapkan kecurigaan dan tindakan anarkis antara satu dan lain pun bisa diminimalisir dan diantisipasi.
Ujungnya, tak lain mengajak masyarakat agar berani menyuarakan “kebaikan”, bukan hanya keburukan. Sehingga, tak mudah dipecah belah, dan bisa tetap menjaga keutuhan NKRI.
“Bukan kami karena, mohon maaf, dianggap terlalu politis dan dianggap terlalu mendukung B.Gubernur, bukan,”imbuhnya.
Baca Juga : HPSN 2020 : Per Hari Seorang Warga Bondowoso Hasilkan 0,45 Liter Sampah
Syarifudin, Ketua Panitia Kegiatan, menambahkan, bahwa banyak program yang sudah ditelurkan oleh Khofifah-Emil dalam pengentasan kemiskinan, agama, sosial, budaya, pendidikan, dan lainnya. Semua hal itu dibedah oleh narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut.
“Saya berharap pendidikan politik yang bagus, dan positif ini bisa menjadi virus kebaikan,”urainya.
Kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di Jawa Timur itu, kata Syarifudin, dilaksanakan juga menunjukkan bahwa semangat Bondowoso satu tarikan nafas dengan Jawa Timur.
“Bukan karena kesamaan garis aspirasi politik. Tapi, banyak hal kesamaan, Bondowoso juga sebagai bagian dari administratif Jatim,”terangnya.
Tampak dalam kegiatan itu, dilaksanakan kajian ilmiah setahun kepemimpinan Khofifah-Emil oleh dua narasumber. Yakni, Prof. Mas’ud Said, yang mengkaji dari sisi Ekonomi Kerakyatan, dan Prof. Halim Soebahar dari sisi Sosial Keagamaannya.
Selain itu, juga ada doa bersama, dan pemberian santunan kepada 12 anak yatim yang menjadi simbol 12 bulan kepemimpinan Khofifah-Emil.
Adapun untuk menampung aspirasi peserta yang hadir, juga disediakan kain aspirasi yang akan menampung berbagai masukan, dan kritik membangun. Selanjutnya, kain aspirasi tersebut direncanakan akan disampaikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.(och)