Share

BONDOWOSO – Bupati Salwa Arifin mengukuhkan Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) tahun 2023, Jum’at (3/2/2023) di Pendopo Ki Ronggo.

Dalam susunan kepengurusan yang baru mayoritas masih diisi oleh anggota yang lama. Kecuali bagian Sekretaris PHIG, yang kini dijabat oleh Hari Patriantono. Ia merupakan mantan Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) yang telah pensiun.

Kemudian, posisi Ketua Pelaksana Harian kini berganti dijabat oleh Tantri Laras Ayu Ningtias.

Bupati Salwa Arifin dalam sambutannya, mengatakan, anggota yang baru ini diharapkan bisa menjadi perwakilan dalam mempromosikan pariwisata, sejarah, alam, dan budaya di Bondowoso.

“Sehingga bisa meningkatkan daya saing pariwisata khususnya di kawasan Ijen Geopark, Bondowoso,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa Ijen Geopark telah menjadi bagian dari Unesco Global Geopark (UGG). Oleh karena itu konsepnya harus lebih matang dan harus bisa berdampak positif bagi masyarakat Bondowoso.

Tentu, juga diharapkan bisa berpengaruh terhadap peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara, maupun domestik.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), Moelyadi, mengatakan, dua tahun ke depan Bondowoso memiliki pekerjaan rumah yang sangat berat sekali. Utamanya, untuk mempertahankan label dari Unesco Global Geopark.

Disinggung perihal anggaran yang terbatas, Moelyadi, mengaku, bahwa memang anggaran yang melekat PHIG sangat terbatas. Anggaran itu hanya dialokasikan untuk honor, dan operasional.

Kendati begitu, untuk anggaran pembangunannya walaupun tak melekat di PHIG. Tapi, masih melekat di dinas-dinas terkait.

“Makanya dinas terkait kita undang kesini, agar mereka tahu susunan yang baru. Agar koordinasinya enak,” ujarnya.

Baca Juga : Penyegaran Birokrasi, PNS Bung Karna Mutasi Puluhan di Lingkungan Pemkab Situbondo

Disinggung munculnya nama mantan Kadispora dalam kepengurusan, kata Moelyadi, yang bersangkutan pernah turut menginisiasi hadirnya Ijen Geopark. Karena itu, masuknya dia diharapkan bisa mampu mengkolaborasikan dinas-dinas terkait yang ada keterkaitan dengan Ijen Geopark.

Ketua Pelaksana PHIG, Tantri Laras Ayu Ningtias, usai dilantik, menjelaskan, tugas ke depan jauh lebih berat. Karena, selanjutnya perlu untuk mempersiapkan bagaimana revalidasi dan kalender event yang harus berjalan.

Namun, memang secara global tugas ke depan yakni bagaimana Geopark tak hanya sampai di sini. Seperti menambahkan deliniasi, atau menambah side ke depan.

“Ini yang perlu diajukan nanti, ketika pengajuan revalidasi. Empat tahunan biasanya,” ujarnya.

Adapun terbatas anggaran yang melekat langsung di PHIG, kata Tantri, Ijen Geopark ini bukan hanya milik Disparpora. Karena itu, pentingnya menguatkan sinergitas dengan 16 OPD lainnya.

“Karena dengan program otomatis kita tidak berjalan lain,” pungkasnya.(Och)