BONDOWOSO – SSR (Sub-Sub Resipien) TB-HIV Aisyah Bondowoso memberikan pelatihan penanggulangan TBC (Tuberculosis) pada puluhan warga Bondowoso, di Aula Ijen View Hotel, Selasa (28/8). Peserta yang ikut dalam pelatihan tersebut, berasal dari delapan kecamatan, dan sebelas Puskesmas di Bondowoso yang sudah jadi kader.

Menurut ketua SSR TB-HIV Aisyiyah Bondowoso, Lestari Apik,  dalam kegiatan dari Aisyiyah pusat, yang didanai Global Fund Swiss itu, peserta yang ikut mendapat pehamaman dan cara penanggulangan TBC. Selanjutnya, mereka diharapkan bisa menjadi kepanjangan tangan dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang TBC sekaligus pencegahannya, dengan cara dor to dor.

“Delapan kecamatan itu dipilih, karena terbanyak suspeknya, atau sasaran penderita penyakit TBC,” katanya.

Hingga saat ini, pihaknya mencatat bahwa ada sekitar 400 lebih penderita TBC, yang ditangangani oleh SSR TB-HIV. Selama tahun 2016, dan 2017.

“Maka 2018 sampai dengan 2020 mendatang, Global Fund memperpanjang kerjasama ini,” jelasnya.

Dia juga memaparkan, bahwa TBC itu harus terus ditanggulangi sejak dini. Karena, kata dia, penularannya lebih cepat dari HIV.

“Sekali batuk, sudah beberapa kuman keluar, dan menular lewat udara. Satu orang pendeeita TBC, bisa menular sampai ke 15 orang,” jelasnya.

Tapi, lanjut dia, TBC bisa disembuhkan secara total, dengan dilakukan pengobatan secara inten. Beda, dengan HIV. (Och)