76ribu Maskin Bondowoso Terancam Tak Nikmati Pelayanan Kesehatan Gratis
- 21 January 2020
- 0
BONDOWOSO – Sekitar 76ribuan warga miskin Bondowoso terancam tak menikmati pelayanan kesehatan gratis yang dicover oleh Jamkesda.
Pasalnya, kemampuan anggaran APBD yang kecil.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso, Adie Krishna, kepada awak media, Selasa (21/1/2020), bahwa dari total 116.262 warga miskin yang sebelumnya tercover Jamkesda, pada tahun 2020 ini hanya bisa tercover sekitar 40.058 orang atau sekitar Rp 20,1 milliar.
“Sedangkan kebutuhannya itu sekitar Rp 100 milliar. Ini kalau tidak ditambah anggarannya, ada 76ribu yang harus dikeluarkan,”ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa perlu adanya pemikiran ulang dari Pemda, agar dari 76ribuan ini sekalipun tak tercover semua, setidaknya minimal 60-70 persen bisa tercover melalui program jamkesda.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Urai Antrian Lama, Komisi IV Minta Optimalisasi Pelayanan Terus Terjaga
Diterangkannya, bahwa sebenarnya saat pembahasan APBD tahun 2020, pihaknya telah menyarankan melalui Badan Anggaran agar subsidi ini ditambah Rp 50 milliar.
“Tapi disana ada persoalan-persoalan lain mungkin yang lebih penting. Kita tahu, kita defisit Rp 140 milliar, sehingga yang ini belum bisa tercover,” Ujarnya.
Karena itulah, pihaknya mendorong Pemkab untuk melakukan terobosan, baik dari sektor PAD (Pendapatan Asli Daerah), atau pun sektor dn sumber keuangan lain.
“Ini sudah diberlakukan mulai Tahun 2020 ini, karena anggarannya yang didok kan hanya Rp 20 milliar,” Jelas politisi Golkar itu.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Bondowoso, Kemas Rona K, mengatakan, bahwa hampir 80 persen lebih dari total sekitar 720ribu peserta BPJS dibayar oleh Pemerintah, baik pusat atau pun daerah.
Artinya, itu menggambarkan bahwa struktur Bondowoso masih banyak warga kurang mampu.
” Harapan kami sih, hal itu seharusnya jangan sampai terjadi, karena kita tahu di Bondowoso masyarakat miskinnya masih cukup banyak, masyarakat yang masih belum mampu membiayai ketika sakit juga masih banyak. Harapan kami nantinada solusi-solusi dari Pemerintah,”pungkasnya.(och)