6.000 Hektar Lahan di Situbondo Akan Tanam Porang, Bung Karna Gandeng Bank Hingga Perusahaan
- 28 February 2021
- 0
SITUBONDO – Sebanyak 6.000 hektar lahan di berbagai titik Kabupaten Situbondo akan menanam porang.
Penanaman yang dilakukan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ini dilakukan karena porang dinilai memiliki nilai jual lebih tinggi.
Bupati Karna Suswandi yang hadir saat penanaman secara simbolis di Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng, mengatakan, untuk mendukung penanan porang ini pihaknya melakukan kerjasama tujuh pihak.
Tujuh pihak dimaksud yakni Pemerintah Daerah, Dinas Pertanian, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Perhutani, Bank Indonesia, sejumlah bank. Terakhir, yakni pihak ke tiga Asia Prima Konjak.
Katanya, porang ini memiliki nilai jual lebih tinggi dan diharapkan bisa turut andil dalam menekan angka kemiskinan di wilayahnya.
Baca Juga : Belasan Warga Terkonfirmasi Covid-19, Aiptu Edi Berhasil Ubah Wilayahnya Jadi Zona Hijau
“Lebih-lebih porang ini hasilnya akan berlipat-lipat dibandingkan dengan jagung. Tentu ini akan menambah penghasilan, dan akan mengangkat mereka dari kemiskinan,” tuturnya Minggu (28/2/2021).
Adapun untuk pemasarannya, kata Bung Karna-panggilan akrabnya, sudah ada pihak ke tiga Asia Prima Konjak yang siap menjemput panen umbinya.
Sementara itu, Junaidi, salah seorang petani porang menuturkan, porang memiliki masa tanam sekitar enam bulan. Meskipun lebih lama dibanding jagung, tapi dari segi harga jauh lebih mahal.
Dia membandingkan bahwa jika menanam jagung selama 4 bulan petani hanya bisa mendapatkan untung Rp 1 juta. Sedangkan, budidaya tanaman porang dalam waktu enam bulan bisa mendapat untung Rp 10 juta.
“Kalau satu hektar umbi porang bisa menghasilkan 80 ton. Kalau dijual bisa laku Rp 800 juta,” ungkapnya.
Belum lagi, penjualan bibit porang atau dikenal dengan katak porang itu biasanya dihargai Rp 250ribu per kilogram.(och)